Wakil Ketua DPR-RI Bidang Industri dan Perdagangan Rachmat Gobel mendorong Pemerintah segera mengajukan revisi atau perubahan APBN 2020 untuk memperkuat efektivitas dan fleksibilitas penggunaan APBN 2020 oleh pemerintah dalam menghadapi penanganan COVID-19 dan dampaknya terhadap ekonomi. Rachmat dalam siaran pers di Jakarta, Selasa menjelaskan, APBN 2020 yang disahkan pada September 2019 antara lain menargetkan pendapatan negara mencapai Rp 2.233,2 triliun dan belanja negara mencapai Rp 2.528,8 triliun. Dengan demikian defisit direncanakan sebesar Rp307,2 triliun.
Anggaran ini disusun berdasarkan asumsi antara lain pertumbuhan produk domestik bruto 5,3 persen, inflasi 3,1 persen, dan nilai tukar Rp14.000 per dollar AS. Rahmat mengatakan, melihat perkembangan situasi saat ini dan perkiraan ke depan, rasanya sulit asumsi atau target APBN 2020 bisa tercapai. Menurut Rahmat, revisi APBN 2020, tidak hanya soal penerimaan dan belanja negara, yang lebih penting itu adalah revisi terhadap alokasi anggaran ke setiap sektor ataupun kementerian dan lembaga. Antara