Presiden Irak Barham Salih menunjuk kepala intelijen Mustafa al-Kadhimi sebagai perdana menteri. Ia adalah orang ketiga yang ditunjuk sebagai perdana menteri dalam 10 pekan terakhir. Irak kesulitan membentuk pemerintahan baru untuk menggantikan pemerintahan sebelumnya yang ambruk tahun lalu. Setelah masyarakat Irak menggelar unjuk rasa selama berbulan-bulan perdana menteri Adel Abdul Mahdi akhirnya mengundurkan diri pada 2019.
Sejak itu, Irak berusaha membentuk pemerintahan penggantinya. Pada Kamis (9/4), stasiun televisi pemerintah Irak melaporkan tidak lama setelah perdana menteri yang ditunjuk sebelumnya, Adnan al-Zurfi mengumumkan mengundurkan diri karena gagal mengamankan cukup dukungan untuk meloloskan kabinetnya di parlemen. Presiden Barham Salih pun langsung menunjuk Kadhimi. (antara)