Kali ini mengetengahkan topik mengenai LIPI Bangun Fasilitas Pengembangan Obat Tradisional.
Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayati. Berbagai macam tumbuhan dapat dengan mudah hidup dan berkembang di alam yang beriklim tropis ini. Diantara tanaman tersebut banyak juga yang mengandung khasiat sebagai obat. Sebagian tanaman berkahsiat tersebut telah digunakan secara turun temurun oleh masyarakat Indonesia, misalnya seperti jamu atau obat-obatan herbal berbahan alami. Namun berbagai penelitian atau riset masih perlu dilakukan untuk lebih memaksimalkan potensi kekayaan hayati tersebut. Salah satu pihak yang terkait dengan penelitian ini adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membangun fasilitas untuk pengembangan obat tradisional dengan standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik atau (CPOTB). Fasilitas yang dibangun di Serpong, Banten tersebut bertujuan mempercepat hilirisasi hasil penelitian kesehatan dan obat.
Pelaksana Tugas Kepala LIPI Bambang Subiyanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, belum lama ini mengatakan pembangunan fasilitas ini sekaligus memberikan dukungan terkait riset dan pengembangan produk kepada mitra industri. Menurutnya hal ini sejalan dengan Paket Kebijakan Ekonomi ke-11 tentang pengembangan industri kefarmasian dan alat kesehatan.
Fasilitas penelitian obat tradisional diperlukan untuk menjawab berbagai permasalahan kesehatan serta mendukung kemandirian bahan baku obat secara nasional. LIPI menaruh perhatian besar dalam penelitian dan pengembangan kesehatan obat dengan berbagai riset terkait penggunaan tanaman obat serta bahan aktifnya untuk bahan baku obat.
Bambang Subiyanto mengatakan Indonesia memiliki seribu dua ratus empat puluh tujuh (1.247) industri dan usaha obat tradisional yang 10 diantaranya termasuk perusahaan industri obat tradisional skala besar. Namun industri Obat Tradisional (IOT) Usaha Kecil Obat Tradisonal (UKOT) dan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT) banyak yang tidak memiliki fasilitas Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB).
Keberadaan Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi percontohan laboratorium CPOTB dalam rangka menfasilitasi industri kecil dan menengah guna mempercepat pengembangan produk obat tradisional di tanah air. Sampai saat ini hampir 95 persen bahan baku industri farmasi di Indonesia masih bergantung pada impor. Padahal Indonesia memiliki lebih dari tiga puluh ribu spesies tanaman berkhasiat tanaman obat.
Pengembangan obat alami patut mendapat perhatian mengingat praktek pemanfaatan obat tradisionl telah mengakar di Indonesia. Selain itu potensi pengembangannya sangat terbuka dengan terus meningkatnya permintaan pasar domestik maupun luar negeri.
Sementara itu Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Agus Haryono mengatakan, satuan kerjanya sangat fokus dalam pengembangan obat tradisional. Dari penelitian yang dilakukan telah banyak ditemukan senyawa-senyawa baru dari ekstrak tanaman asli Indonesia, seperti tanaman yang berkhasiat sebagai anti kanker, anti diabet, anti malaria serta anti oksidan. Agus menambahkan pembangunan fasilitas riset ini akan lebih memfokuskan penelitian dan memberikan fasilitas yang lebih memadai untuk penelitian terkait obat tradisional. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan hasil penelitian dapat lebih berkualitas dan dapat diterima oleh dunia industri.