Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan kinerja ekspor komoditas sektor kelautan dan perikanan nasional menunjukkan angka yang menggembirakan di tengah terdampaknya ekonomi global akibat pandemi COVID-19. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis, 23 April, mengatakan, nilai ekspor mengalami lonjakan yang besar dibanding periode yang sama 2019. Neraca perdagangan positif tumbuh 10,5 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik , nilai neraca perdagangan hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai 387,84 juta dolar Amerika. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 3,59 persen dibanding Februari 2020. Bahkan, neraca perdagangan hasil perikanan Maret 2020 meningkat 3,71 persen dibanding Maret 2019. Nilanto menjelaskan, lima negara tujuan utama selama Januari–Maret 2020 ditempati oleh Amerika Serikat , Tiongkok, negara-negara di ASEAN, Jepang serta Uni Eropa.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan, pandemi COVID-19 yang telah menyebar ke berbagai negara sebetulnya bisa menjadi momentum bagi pengusaha perikanan nasional untuk meningkatkan ekspor perikanan. Kebutuhan dunia tetap berjalan, terutama untuk pasar ritel. Yang berkurang adalah tujuan food service untuk hotel dan restoran. Jadi ini peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor dengan adanya kebijakan lockdown di berbagai negara. Kendati sejumlah negara memiliki respons yang beragam untuk mencegah penyebaran virus corona, Edhy optimistis ekspor produk perikanan asal Indonesia akan terus terjadi.
Menurut Edhy Prabowo hal itu tak terlepas dari kebutuhan akan protein ikan yang tetap diburu oleh konsumen di manapun sehingga pelaku usaha perikanan diajak untuk mengisi peluang ekspor di tengah pandemi. Edhy Prabowo menambahkan, beberapa kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendorong ekspor terus diluncurkan, di antaranya meningkatkan produksi perikanan tangkap dan budidaya melalui pemberian bantuan benih, bibit, induk, pakan, revitalisasi tambak, sarana rantai dingin dan bakti nelayan kepada pelaku usaha perikanan terdampak COVID-19.