VOInews, Beijing: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing menggelar resepsi diplomatik untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia. Acara yang berlangsung pada Rabu (30/10) ini dihadiri oleh korps diplomatik serta sejumlah pejabat tinggi, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Sun Weidong, yang menjadi tamu kehormatan. Kehadiran Sun Weidong semakin memperkuat sinyal bahwa hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok terus berkembang pesat.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun, dalam sambutannya menyatakan optimisme yang tinggi terhadap masa depan hubungan bilateral di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto. "Kedatangan Wakil Presiden Tiongkok, HE Han Zheng, pada pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 menandakan komitmen kuat kedua negara dalam memperkuat persahabatan dan kerja sama strategis," ujar Djauhari.
Dalam keterangan resmi, Djauhari menegaskan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk berkontribusi pada perdamaian dan keamanan global dengan kebijakan luar negeri yang bebas aktif. "Kami ingin mempererat hubungan damai dengan negara-negara sahabat, termasuk Tiongkok," tambahnya.
Volume perdagangan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok saat ini mencapai 105,62 miliar dolar AS, yang tercatat hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Tiongkok juga tetap menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia, khususnya di sektor hilirisasi, energi terbarukan, infrastruktur, kesehatan, dan transportasi.
Untuk menarik lebih banyak investasi asing, Indonesia meluncurkan program golden visa, yang menawarkan izin tinggal antara lima hingga sepuluh tahun dengan keuntungan seperti proses perizinan yang lebih mudah. "Kami mengajak para investor Tiongkok dan mitra internasional untuk memanfaatkan kesempatan ini dan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Djauhari.
Resepsi juga dimeriahkan dengan sajian kuliner khas Indonesia, seperti rendang, sate ayam, dan Soto Banjar dari Kalimantan. Penampilan seni meliputi lagu perjuangan yang dibawakan oleh Dharma Oratmangun dan Abdi Wahyu Utomo, mahasiswa Indonesia di Beijing, yang diiringi oleh musik biola oleh Angela Valencia. Selain itu, terdapat pertunjukan musik dan tarian tradisional dari Sanggar Tari Yingde, yang anggotanya adalah warga negara Tiongkok fasih berbahasa Indonesia, serta Tim Kesenian Mahasiswa Papua.
Dengan acara ini, KBRI Beijing berharap dapat memperkuat kerja sama di berbagai sektor dan menyambut perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok pada 2025, yang akan menjadi tonggak penting dalam hubungan kedua negara.