Juru Bicara Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina, Tareef Ashour mengatakan, kemampuan Palestina dalam menghadapi pandemi wabah Covid-19 terbatas. Menurutnya, tindakan pencegahan yang kuat perlu diambil sejak awal dalam upaya menghindari krisis medis. Tareef Ashour dilansir The Jerusalem Post, Senin (27/4) mengatakan, Palestina adalah negara pertama di wilayah Mediterania Timur, yang terdiri dari 22 negara yang menutup universitas, sekolah, gereja dan masjid.
Ashour menyebutkan, sejak masuknya Covid-19 ke wilayah Palestina pada 5 Maret lalu, Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina telah menetapkan lokasi untuk menyortir pasien, karantina, dan perawatan di setiap wilayah Palestina. (republika)
Area lampiran