Prospek investasi di Indonesia dibahas pada Economic Forum on Indonesia yang berlangsung di kawasan bisnisLa Défense, Perancis, Selasa (6/3). Forum tersebut diselenggarakan oleh kantor Walikota Puteaux bekerja sama dengan International Business Performance & Partners. Forum ini dihadiri lebih dari 50 orang dari kalangan politisi, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat Perancis lainnya.Forum Ekonomikali ini merupakan edisi ke tiga yang fokus pada prospek ekonomi Indonesia. Adapun dua edisi sebelumnya membahas Tiongkok dan Maroko. Dalam paparan pembukaan, Kuasa Usaha ad-interim Kedutaan Besar RI Paris, Agung Kurniadi, atas nama Duta Besar RI Paris menyampaikan pandangan tentang hubungan bilateral Indonesia–Perancis dan kondisi ekonomi Indonesia secara makro. Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman modal London, Nurul Ichwan, menyampaikan presentasi mengenai kondisi terkini iklim investasi, prospek investasi, dan tentang pariwisata di Indonesia. Sesi presentasi dilanjutkan olehInternational Business Performance & Partnersyang menyampaikan Komodo Venturesyang berbasis di Jakarta, serta prospeke-commercedi Indonesia. La Défenseadalah kawasan yang sengaja dibangunPemerintah Perancis sebagai distrik bisnis, hingga menjadi yang terbesar di Eropa saat ini. Secara administrasi, kawasan La Défenseterbagi dalam beberapa wilayah kota, yaitu Puteaux, Courbevoie, dan Nanterre. Namun, kawasan ini masih merupakan bagian dari Paris Metropolitan Area, berbatasan langsung dengan Kota Paris di sisi barat. Sejumlah kantor pusat perusahaan multinasional Perancis berada diLa Défense, seperti Total, Fiat, dan AXA.
Generasi Muda Belgia Kenali Lebih Dekat Budaya Indonesia.
Sejumlah 18 siswa sekolah menengah pertama Altheneum Brussel, Belgia, mengikuti workshop gamelan dan kecak di Kedutaan Besar Indonesia di Brussel, Rabu (7/3). Duta Besar Indonesia untuk Belgia, Yuri Octavian Thamrin, berbaur bersama para siswa Belgia pada lokakarya yang berlangsung selama dua jam. Lokakarya ini menjadi salah satu kegiatan pengenalan budaya yang diselenggarakan Kedutaan Besar Indonesia di Brussel bekerja sama dengan sekolah-sekolah lokal Belgia, untuk memberikan pengetahuan budaya Indonesia, khususnya melalui permainan instrumen musik tradisional Indonesia. Instruktur yang hadir, I Made Wardana, mengawali perkenalan kepada para siswa dengan permainan alat musik tradisional, seperti gamelan jawa, kecapi, angklung, gamelan bali dan gong dari berbagai ukuran. Tarian Bali, di antaranya kecak, juga diperkenalkan kepada anak-anak dan guru pendamping. Seni tari dan musik merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk memperkenalkan eksistensi budaya Indonesia kepada masyarakat Eropa.
Promosi Kuliner Indonesia di Guangzhou
Informasi terakhir datang dari Konsulat Jenderal RI Guangzhou, Republik Rakyat Tiongkok. Menyambut musim semi, Konsulat Jenderal RI Guangzhou bekerja sama dengan Hotel Sofitel yang berada di pusat kota Guangzhou menyajikan beragam kuliner Indonesia, sebagai bagian dari buffet makan malam di restorannya. Warga Tiongkok dapat menikmati kelezatan gado-gado, telur Balado, kangkung belacan, dan nasi goreng kampong. Kegiatan ini berlangsung mulai 8 Maret hingga 13 Maret ini. Sofitel secara khusus mendatangkan Chef Andrew dari Jakarta, untuk menjamin keaslian cita rasa masakan Indonesia. Kuliner Indonesia selalu menjadi bagian dari diplomasi Indonesia di dunia. Kekayaan rasa dari ragam rempah dan teknik memasak yang berbeda membuat kuliner Indonesia menjadi primadona.