El Salvador menangguhkan sementara angkutan umum untuk menahan penyebaran pandemi COVID-19. Penangguhan transportasi umum itu berlaku selama 15 hari mulai dari Kamis (7/5). El Salvador telah melaporkan 15 kematian akibat pandemi COVID-19. Untuk mengatasi pandemi pemerintah menerapkan beberapa tindakan tegas dan itu memicu keluhan beberapa kelompok hak asasi manusia karena langkah tersebut dinilai terlalu berlebihan.
Sebelumnya, Presiden El Salvador Nayib Bukele pada Minggu mengizinkan penggunaan "kekuatan mematikan" oleh polisi dan militer guna menindak maraknya kekerasan di tengah pandemi virus corona. Negara Amerika Tengah itu melaporkan 24 kasus pembunuhan pada Jumat, yang terbanyak sejak Bukele dilantik pada Juni. (Antara)