Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) terus tingkatkan sosialisasi 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di berbagai daerah di Indonesia. Seperti dikutip laman mpr.go.id MPR melakukan sosialisasi 4 pilar di Bandung, Jawa Barat pada 10 Maret yang dihadiri sekitar 300 lebih Pimpinan dan anggota Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) kota Bandung serta dihadiri anggota MPR RI dari kelompok Dewan Perwakilan Daerah RI perwakilan Jawa Barat yang dibuka Sekretaris Jenderal MPR RI Ma'ruf Cahyono. Ma’ruf mengatakan sebenarnya Sosialisasi Empat Pilar ini sudah berjalan, sudah selesai serta tuntas tinggal masuk ke intinya saja dan inti dari MPR memberikan pengetahuan, membumikan dan menginternalisasikan nilai-nilai luhur bangsa yang ada pada Empat Pilar MPR adalah dalam tataran pelaksanaannya.
Selain itu Ma’ruf mengatakan para wanita Indonesia anggota IPEMI ini hadir dengan penuh kesadaran. Mereka hadir untuk sama-sama berkontribusi antara lain adalah berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional karena semua anggota IPEMI adalah pengusaha dengan visi luarbiasa yakni kemandirian ekonomi yang berkepribadian Indonesia.
Menurut Ma’ruf visi yang sangat ideal sejalan dengan visi Indonesia masa depan dan sesuai dengan nilai yang ada dalam Empat Pilar. Di sisi lain Ma’ruf menjelasksan ketahanan ideologi sangat penting karena tanpa memiliki ketahanan ideologi, bangsa Indonesia tidak akan dapat menghadapi persaingan yang sangat berat dan kuat baik dari luar atau dalam. Di lain tempat Ma'ruf Cahyono menegaskan bahwa rakyat Indonesia harus memiliki dan menjaga ketahanan ideology. Jika bangsa Indonesia tidak memiliki itu, maka Indonesia yang mandiri yang berkepribadian Indonesia mustahil terwujud.
Lebih jauh, Ma'ruf mengatakan bahwa generasi muda saat ini dan ke depan adalah harapan agar mampu memiliki, menjaga ketahanan ideologi tersebut. Ma'ruf mengingatkan bahwa kehidupan saat ini adalah domain kehidupan global, tidak bisa tidak, mau tidak mau, semua masuk dan ikut pusaran global tersebut tetapi yang perlu dicamkan jangan lupakan jati diri bangsa. Ma'ruf menambahkan jika bangsa ini sudah memiliki ketahanan ideologi, bangsa ini mesti juga memiliki daya saing. Menurutnya jika generasi muda tidak menjadi generasi yang cerdas, bukan merupakan generasi yang optimis, dan tidak bersatu, bagaimana bangsa Indonesia dapat bersaing dengan bangsa lain sedangkan masalah bangsa ini saja sudah banyak. Dikatakan Ma’ruf Intinya, jadilah generasi muda yang memiliki ketahanan ideologi dan memiliki daya saing tinggi.