Menjelang diimplementasikannya Kemitraan Indonesia dengan Australia dalam kerangka Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) pada 5 Juli mendatang, diharapkan mampu berkontribusi pada ketahanan pangan Indonesia. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan selain pada ketahanan pangan, kerangka kerja sama tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja perekonomian Indonesia lewat penguatan keberadaan Indonesia di dalam Global Value Chain (GVC) atau rantai pasok global.
Hal itu dikatakan Pingkan dalam webinar yang diselenggarakan CIPS di Jakarta, Selasa. Pingkan menjelaskan bahwa penguatan posisi Indonesia dalam GVC pada akhirnya dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia. GVC sendiri berkontribusi hampir 50 persen pada perdagangan global. Australia diharapkan juga dapat berinvestasi pada sektor-sektor yang strategis di Indonesia. Antara