Peran tokoh agama pada masa pasca pandemi sama pentingnya seperti pada masa pandemi. Untuk itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak tokoh agama untuk membangkitkan semangat umat agar bekerja keras untuk memulihkan keadaan seperti sebelum masa pandemi. Demikian disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam sambutannya di Dialog Virtual Nasional Lintas Iman dengan tema Peran dan Tantangan Agama di Masa Pasca Pandemi di Jakarta, Selasa (14/7).
Dalam hal ini saya ingin mengajak para tokoh agama untuk membangkitkan semangat umat agar bekerja keras dalam rangka memulihkan kembali keadaan seperti sebelum COVID-19 serta mengejar ketertinggalan-ketertinggalan yang terjadi akibat COVID-19. Lebih dari itu, memusatkan kembali tenaga dan pikirian bangsa untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, yaitu Indonesia maju.
Wapres Ma’ruf Amin menambahkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) harus berjalan seiring dengan terjaganya keimanan dan ketakwaan umat beragama.
Sementara itu, Menteri Agama RI Fachrul Razi, dalam sambutannya mengapresiasi hal positif yang dilakukan saat mengatasi wabah COVID-19, yaitu semua kalangan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, saling bekerja sama dalam mengatasi pandemi ini tanpa memandang negara maupun agama.
Tapi hal yang sangat positif kita lihat pada saat kita mengatasi wabah ini, semua orang bergotong royong, semua bangsa bergotong royong mengatasinya, sehingga kita tidak peduli lagi kepada peralatan obat-obatan itu datang dari negara mana, negara itu agamanya apa. Atau pada saat di Indonesia, misalnya, kita tidak peduli pasien itu agamanya apa, dokter itu agamanya apa, perawat agamanya apa, kemudian sponsor-sponsor yang mendukung dana agamanya apa. Semua kita bekerja bersama untuk melakukan upaya-upaya untuk menyelamatkan semua orang dari wabah COVID-19 itu.
Dialog Virtual Nasional Lintas Iman diselenggarakan Badan Pengelola Masjid Istiqlal. Hadir sebagai pembicara Prof.Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, Imam Besar Masjid Istiqlal; Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo dari Konferensi Waligereja Indonesia; Pendeta Gomar Gultom dari Persekutuan Gereja Indonesia, Mayjen TNI (purn) Wisnu Bawa Tenaya dari Parisada Hindu Dharma Indonesia; Dr Sri Hartati Murdaya dari Wali Umat Budha Indonesia; Budi Santoso Tanuwibowo dari Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, dan Dr. H. Nifasri M.Pd, Kepala Pusat Kerukunan Beragama Kementerian Agama RI. (VOI/AHM)