Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters memimpin 9th Joint Ministerial Commission RI – New Zealand pada Rabu (29/7). Pertemuan tersebut merupakan yang pertama dilakukan secara virtual selama pandemi Covid-19
Seperti dikutip laman kemlu.go.id ( 30/7 ) dalam pertemuan itu, Menlu RI Retno menyampaikan apresiasi kepada Selandia Baru sebagai salah satu negara pertama yang telah bekerja sama dengan Indonesia selama pandemi Covid-19, dalam bentuk komitmen senilai 6,12 juta dolar New Zealand atau senilai 59,4 milyar rupiah. Komitmen itu ditujukan antara lain untuk peningkatan kualitas layanan tes Covid-19 dengan Eijkman Institute senilai 6,3 Miliar rupiah. Melalui UNICEF disalurkan 48,6 Milyar untuk peningkatan layanan komunikasi resiko terhadap komunitas, penyediaan dan distribusi Alat Pelindung Diri ( APD) dan pencegahan infeksi serta peningkatan kesiapan layanan penting, dan 4,5 Milyar rupiah untuk hal lain.
Dalam pertemuan itu , kedua pihak juga membahas berbagai isu bilateral, seperti komitmen dalam mitigasi pandemi dan pemulihan ekonomi pasca pandemi, pencapaian target perdagangan bilateral senilai 40 triliun rupiah pada tahun 2024, peningkatan akses pasar produk Indonesia, dan penguatan kerja sama dalam kerangka ASEAN – Australia – New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA). Menlu RI juga menekankan kembali perlunya kerja keras kedua negara untuk mencapai target tersebut dan menciptakan perdagangan yang lebih seimbang. Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan apresiasi atas peningkatan investasi Selandia Baru di Indonesia yang mencapai 9 juta dolar Amerika Serikat pada paruh pertama tahun 2020.
Dalam bidang politik, Indonesia menyampaikan apresiasi atas posisi Selandia Baru yang menghormati integritas wilayah dan kedaulatan Indonesia. Disamping isu bilateral, kedua pihak juga membahas berbagai isu regional dan global yang menjadi kepentingan kedua negara, yaitu situasi di Laut China Selatan, kerja sama di kawasan Pasifik, dukungan Indonesia atas Keketuaan Selandia Baru pada APEC 2021, dan penandatanganan Regional Comprehensive Economic Partnership ( RCEP) oleh kedua negara.
Pertemuan tersebut telah menghasilkan Joint Statement yang ditandatangani kedua Menlu, serta Rencana Aksi (Plan of Action) untuk Kemitraan Komprehensif Indonesia – Selandia Baru periode 2020 – 2024. Rencana Aksi akan memetakan berbagai komitmen maupun peluang kerja sama yang dapat memberikan manfaat bagi rakyat kedua negara