Pemerintah meluncurkan program Gelar Buah Nusantara kelima dengan tema “Gerakan Konsumsi Buah Nusantara” sebagai kampanye untuk mendorong masyarakat mengonsumsi buah lokal. Program ini pun bertujuan untuk mengurangi konsumsi buah impor. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada peluncuran program tersebut di Jakarta, Senin,10/8 mengatakan, pemerintah mendorong agar buah asli nusantara menjadi pemain utama pasar buah dalam negeri sekaligus guna peningkatan ekspor, sebagai salah satu langkah mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Airlangga Hartarto menjelaskan, Program Gelar Buah Nusantara (GBN) kelima dapat menggali potensi bisnis komoditas buah asli nusantara tersebut. Acara yang merupakan bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) itu juga turut menyosialisasikan buah asli nusantara kepada masyarakat konsumen Indonesia dalam rangka mengurangi konsumsi buah impor, sekaligus mendorong peningkatan agribisnis buah asli nusantara.
Airlangga Hartarto menambahkan, saat ini neraca perdagangan buah-buahan Indonesia masih defisit 19,1 triliun rupiah. Besarnya defisit ini dipengaruhi terutama oleh impor 4 jenis buah-buahan yaitu anggur, apel, jeruk, dan pir dengan total nilai impor 16,7 triliun rupiah. Sementara untuk jenis buah-buahan yang memberikan kontribusi ekspor yang besar adalah manggis, nanas, pisang, salak, dan mangga dengan nilai 986,1 miliar rupiah.
Dalam masa pandemi COVID-19, impor buah pada triwulan I 2020 mengalami penurunan sebanyak 14,5 ribu ton, turun 45 persen dibandingkan impor di bulan sebelumnya. Namun dari sisi produksi, buah lokal mengalami tren kenaikan produksi rata-rata dalam 4 tahun terakhir sebesar 10,12 persen. Ia menegaskan, kenaikan produksi buah lokal meningkatkan peluang ekspor sekaligus juga substitusi buah impor, mengingat permintaan akan buah lokal juga meningkat sejak pandemi COVID-19, khususnya buah yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan manfaat kesehatan.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, pihaknya akan memperkuat budi daya varietas buah-buahan tropis Nusantara mengingat produksi komoditas tersebut memiliki kualitas dan dapat meningkatkan laju ekspor pertanian.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menilai komoditas hortikultura khususnya buah-buahan memiliki potensi besar untuk menambah devisa negara. Mendag menambahkan, salah satu buah tropis Indonesia yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan adalah buah naga. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekspor buah naga menjadi salah satu yang terbesar pada periode Januari—Maret 2020 yaitu sebesar 234,35 persen.