Sebanyak 42 kru kapal pengangkut ternak, Gulf Livestock 1, dilaporkan hilang per Kamis (3/9) setelah kapal yang berangkat dari Selandia Baru menuju Tiongkok itu terbalik di perairan Jepang, wilayah Laut China Timur, akibat badai pada satu hari sebelumnya. Gulf Livestock 1 mengangkut hampir 6.000 ekor ternak, dengan 43 orang kru yang terdiri dari 39 orang Filipina, dua orang Selandia Baru, dan dua orang Australia. Satu orang kru telah ditemukan dan diselamatkan.
Reuters melaporkan, hingga Kamis petang, ialah satu-satunya awak kapal yang ditemukan, sementara sejumlah bangkai ternak telah diamankan. Organisasi hak hewan Selandia Baru, SAFE, menyatakan bahwa bencana ini menunjukkan resiko dari perdagangan ekspor hewan hidup. Manajer kampanye SAFE, Marianne Macdonald mengatakan, sapi-sapi itu tidak semestinya berada di tengah lautan. Organisasi itu mempertanyakan mengapa perdagangan ini diizinkan berlanjut.
