Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar lebih objektif menyikapi dugaan manipulasi nilai tukar mata uang dong terhadap dolar AS. Menurut Perdana Menteri Phuc kebijakan pemerintah terkait nilai mata uang tidak bertujuan meningkatkan angka ekspor. Vietnam tidak menggunakan kebijakan nilai tukarnya untuk menciptakan keuntungan yang kompetitif di sektor dagang internasional.
Hal itu dikatakannya saat bertemu dengan kepala Korporasi Pembangunan Keuangan Internasional AS, Adam Boehler di Hanoi, Senin (26/10) seperti dilaporkan Reuters. Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) awal bulan ini mengatakan pihaknya memulai penyelidikan terhadap dugaan Vietnam telah menurunkan nilai tukar mata uangnya, dong terhadap dolar AS, yang dinilai membahayakan sektor dagang AS. Amerika Serikat telah memasukkan Vietnam dalam daftar negara yang diduga memanipulasi nilai tukar mata uangnya, karena Hanoi melaporkan surplus dalam hubungan dagangnya dengan Washington. (antara)
