Wednesday, 04 November 2020 00:00

Upaya Menanggulangi Aksi Kekerasan

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

VOI KOMENTAR Eropa kembali diguncang aksi kekerasan. Kali ini beberapa tempat di Austria menjadi tempat kejadian. Yang terakhir serangan terjadi hari Senin pukul 8 malam waktu setempat di Wina. Mengakibatakan setidaknya 4 orang tewas  dan 14 orang terluka, tujuh diantaranya kritis. Polisi berhasil menembak mati seorang  pelaku yang diidentifikasikan sebagai  Kujtim Fejzulai (20th) yang berkewarganegaraan ganda, Austria dan Macedonia.Hingga Rabu pagi, polisi Austria masih terus menyelidiki dan berusaha mengungkap para pelaku dan motif tindak kekerasan yang diindikasikan dilakukan sejumlah orang. Polisi telah menghimbau warga kota Wina untuk tidak keluar rumah. Anak anak juga diminta tidak masuk sekolah.

Tindak kekerasan di Wina Austria, segera saja memancing reaksi para pemimpin Eropa. Selain Presiden Perancis, Macron, pemimpin Italia, Jerman serta Uni Eropa segera menyampaikan kecamannya.  Giuseppe Conte, Perdana Menteri   Italia, menyatakan Eropa merupakan rumah Bersama yang tidak mempunyai ruang untuk kebencian dan kekerasan. Kementerian Luar Negeri Jerman, sebagaimana dikutip media, menyatakan bahwa kekerasan di Wina adalah Tindakan terror. Lain lagi dengan reaksi Presiden Dewan Eropa,  Charles Michel menyebut penembakan di Wina adalah Tindakan pengecut. Karenanya Eropa mengecam keras tindakan yang melanggar nilai kehidupan dan kemanusiaan.

Kekerasan membabi buta yang masih sering terjadi di sejumlah negara termasuk di Eropa memang pantas dikecam. Karena para korban umumnya adalah warga masyarakat yang tidak paham persoalan dan bukan sasaran dendam dan kemarahan.

Yang kemudian harus dipikirkan adalah mencari solusi agar  kekerasan tidak terulang Kembali. Tidak hanya di Eropa tetapi di negara manapun di dunia. Selain tindakan pasca kejadian, upaya preventif juga harus dilakukan. Langkah pengamanan, upaya menebarkan kedamaian, saling pengertian dan kebersamaan harus dilakukan secara bersama. Kebencian dan dendam bisa saja tumbuh lantaran adanya persepsi ketidak adilan dan tidak adanya saling pengertian.

Penyelidikan untuk mengungkap siapa saja  pelakunya  dan apa yang mendorong mereka  melakukan tindakan kekerasan di luar batas kemanusiaan, dapat menjadi langkah awal melakukan tindakan preventif. Hal ini  untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa kekerasan yang meresahkan dan menyebabkan tewasnya warga tidak bersalah.

Read 742 times Last modified on Wednesday, 04 November 2020 10:08