Untuk mencegah terjadinya krisis air di area sumber air, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Malang terus melakukan konservasi lingkungan berbasis sumber terintegrasi guna mencegah ancaman krisis air.
Konservasi lingkungan dilakukan dengan menanam pohon yang nantinya bisa memberikan manfaat kepada warga yang berada di sekitar sumber air, seperti tanaman pohon jenis buah-buahan dan berbagai jenis tanaman lainnya. Kepala Bagian (Kabag) Umum dan Humas Perusahaan Daerah Air Minum - PDAM Kabupaten Malang Eko Priyo Ardianto, Minggu (1/4), mengatakan, konservasi di area sumber air, selain untuk mencegah krisis air, hal itu juga berdampak luas bagi ekonomi keluarga warga di sekitar sumber air. Menurutnya, konservasi sumber terintegrasi di area sumber air yang saat ini dikelola PDAM dimaksudkan selain untuk persediaan air bersih bagi warga Kabupaten Malang, juga untuk menjaga keseimbangan antara fungsi bisnis, sosial dan lingkungan.
Dikatakannya, konservasi yang dilakukan itu juga melibatkan pemangku kepentingan. Seperti Perhutani, Polri, TNI, Perum Jasa Tirta 1 Malang, warga di sekitar sumber air, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah kabupaten Malang.
Eko Priyo Ardianto menambahkan, PDAM Kabupaten Malang setiap tahun rutin melakukan kegiatan penanaman pohon di area sumber air. Dalam beberapa tahun terakhir ini penghijauan terus dilakukan di area sumur resapan dan pengerukan sedimen.
Ia mengatakan, tahun ini ditanam sebanyak 2 ribu tanaman pohon, di antaranya mahoni, kepayang atau kluwek, kemiri, trembesi, bambu petung dan bambu apus. Berbagai jenis tanaman pohon itu, nantinya diharapkan akan memberikan manfaat bagi warga setempat.
Eko Priyo Ardianto menambahkan, penanaman pohon di area sumber air sudah dilakukan sejak tahun 2012, dan hasilnya sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh warga di sekitar sumber air.
Contohnya, beberapa minggu lalu, warga yang berada di sekitar Sumber Polaman, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang telah melakukan panen kemiri, bambu apus, dan kepayang atau biasa disebut kluwek sebagai bahan baku untuk bumbu masak rawon kemiri.
Eko Priyo Ardianto lebih lanjut menambahkan, tidak hanya warga di sekitar Sumber Polaman saja yang bisa menikmati manfaat konservasi lingkungan, namun juga di sejumlah sumber air lain lain di antaranya Sumber Mlaten, Sumber Karangan, Sumber Kajar, Sumber Ubalan.
Di Kabupaten Malang terdapat 873 titik sumber air, yang rata-rata mengeluarkan debit air sebesar 1 liter per detik hingga 4 ribu liter per detik. Dari jumlah sumber air tersebut, hanya 56 sumber air yang dikelola PDAM Kabupaten Malang.
Eko menambahkan, dampak dari penghijauan itu nantinya akan merata di 56 sumber mata air yang tersebar di 33 kecamatan. Agar sumber air bisa terjaga kelestariannya, warga juga harus menjaga pohon-pohon yang ada di area sumber air.