Wednesday, 04 April 2018 12:02

Pengusiran Massal Diplomat Rusia

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

 

Krisis diplomatik antara Inggris dan Rusia ternyata berbuntut panjang. Setelah beberapa waktu lalu, Inggris mengusir Diplomat Rusia yang lalu diikuti oleh Amerika Serikat, kini 16 negara anggota Uni Eropa melakukan hal yang sama. Jumlah ini kemudian  ditambah beberapa Negara yang punya hubungan dekat dengan Inggris dan Amerika Serikat, seperti Kanada, Norwegia, Albania dan Ukraina. Belakangan Australia hari Selasa (27 Maret) juga melakukan hal yang sama. Total diplomat yang harus meninggalkan pos nya 130 orang di 21 negara.

Dalam sebuah pernyataan hari Senin (26 Maret 2018), Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam tindakan pemulangan para diplomat ini, dan menganggapnya sebagai tindakan provokatif.  Pihak resmi Rusia menyatakan, sekutu barat hanya menuruti Inggris. Padahal  Inggris dianggap telah  mengabaikan ketentuan adanya praduga tidak bersalah dan tidak memberi ruang bagi Rusia untuk ikut meenginvestigasi  masalahnya. Pihak yang berang di negeri itu, mendorong pemerintah Rusia melakukan pengusiran kepada para diplomat Amerika Serikat di Moskow.

Penyebab awal dari persoalan ini adalah adanya percobaan pembunuhan kepada seorang mantan agen ganda, Sergei Skripal dan putrinya Yulia. Hasil penyelidikan  menunjukkan adanya penggunaan bahan kimia Novichock,  yang pernah diproduksi di Russia, saat Negara itu masih bernama Uni Sovyet. Dengan indikasi itulah, Inggris menganggap Rusia ada di balik upaya percobaan pembunuhan tersebut.

Tentu saja pengusiran diplomat  bukan pertanda baik untuk menuju pada penyelesaian masalah. Jika tadinya hanya merupakan persoalan bilateral antara Inggris dengan Rusia, maka kini persoalannya melebar karena lebih dari 20 negara juga melakukannya. Pertanyaannya,  benarkah para diplomat yang diusir  ini melaksanakan tugas mata-mata? Bukankah diplomat  memang selalu menyampaikan informasi tentang  negara penempatan secara berkala? Jika pengiriman informasi dianggap sebagai tindakan mata-mata, tentu saja semua negara mesti saling  mengusir para anggota perwakilan asing di tempatnya masing-masing.

Diharapkan, tindakan  pengusiran diplomat ini tidak semakin meluas. Inggris dan sekutunya mesti mengoreksi tindakannya dan mengumumkan hasil penyelidikan percobaan pembunuhan itu. Sebaliknya Rusia, jika memang tuduhan Barat itu benar, mesti membersihkan aparat diplomatiknya dari keterlibatan dalam memata-matai negara lain.

Read 1204 times Last modified on Wednesday, 04 April 2018 20:58