Thursday, 05 April 2018 14:12

Harapan Besar Untuk Perry Warjiyo, Nahkoda Baru Bank Indonesia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia-DPR RI telah resmi menetapkan Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2018 – 2023, dalam rapat paripurna Selasa lalu. ( 3 April 2018 ). Proses penetapan Perry Warjiyo tergolong mulus, karena setelah menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR RI, 10 fraksi yang ada secara bulat menyetujui calon tunggal yang diajukan Presiden. Artinya, seluruh fraksi  di DPR tidak ada yang keberatan dan percaya penuh terhadap kapasitas Perry Warjiyo untuk mejadi nahkoda baru Bank Indonesia selama 5 tahun ke depan.

Memang,  Perry Warjiyo, anak petani yang lahir 59 tahun lalu di Sukoharjo Jawa Tengah ini, baru akan menduduki kursi Gubernur Bank Indonesia 23 Mei 2018 nanti, setelah jabatan Agus Martowardoyo Gubernur BI, resmi berakhir. Namun sejumlah Pekerjaan Rumah dan setumpuk harapan sudah menunggu pria yang memulai karirnya di Bank Indonesia sejak tahun 1984. Apalagi kinerja Bank Indonesia dalam 5 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Agus Martowardoyo dinilai cukup berhasil menjaga stabiltas perekonomian nasional dari gejolak ekonomi global.

Perry Warjiyo akan meneruskan estafet kepemimpinan Bank Indonesia yang dalam lima tahun terakhir mendapat “label baik” dari dalam negeri maupun dunia global. Bahkan Gubernur BI Agus Martowardoyo, tahun lalu mendapat penghargaan sebagai gubernur bank sentral terbaik se Asia Pasific dari salah satu lembaga Internasional. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, Perry Warjiyo harus dapat membuktikan kalau pilihan Presiden Joko Widodo terhadap dirinya tidak salah.  Dapat membuktikan kepercayaan DPR , dan harus dapat membuktikan dirinya dapat bekerja lebih baik atau paling tidak sejajar dengan kinerja Gubernur BI sebelumnya.  

Tentunya kita berharap, pengalaman puluhan tahun sebagai “orang dalam” Bank Indonesia dalam berbagai posisi dan jabatan, pernah menduduki posisi salah satu Direktrur Eksekutif Dana Moneter Internasional IMF, dengan background pendidikan Master dan Ph.D di bidang Moneter dan Keuangan, Perry Warjiyo akan mampu menjawab harapan banyak kalangan. Menjaga kondisi moneter di dalam negeri menjadi salah satu tugas berat Perry. Stabilitas Makro Ekonomi, baik pengendalian Inflasi  maupun stabilitas nilai tukar rupiah yang menjadi dambaan masyarakat dan pelaku ekonomi harus tetap dijaga. Pada saat yang sama, tugas yang tidak kalah berat adalah bagaimana Bank Indonesia dapat mendukung kebijakan-kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Termasuk memperkuat koordinasi dengan stake holder terkait baik pemerintah, otoritas jasa keuangan, maupun DPR RI.

Menjaga dari pengaruh gejolak ekonomi Global juga menjadi tantangan  Perry Warjiyo ketika nanti resmi menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Kondisi perekonomian di sejumlah negara Eropa, Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dengan China belakangan ini, tidak menutup kemungkinan dapat berpengaruh terhadap perekonomian di kawasan maupun ekonomi dalam negeri Indonesia.

Mungkin salah satu Ujian yang paling dekat bagi Perry Warjiyo sebagai nahkoda baru Bank Indonesia adalah Pilkada Serentak dan tahapan jelang Pemilu Legislatif maupun Pilpres. Di tahun Politik ini, stabilitas nilai rupiah, stabilitas perekonomian Nasional dan jumlah uang beredar yang sangat besar, harus tetap dijaga, agar tidak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan Politik Besar tersebut. Apalagi Indonesia tepatnya Bali, bulan Oktober nanti akan menjadi  tuan rumah pertemuan tahunan IMF-World Bank. Tentu kita mengharapkan selain sukses sebagai tuan rumah, Indonesia juga disorot dunia karena kondisi moneternya yang mantap. Semoga  harapan besar terhadap Gubernur Bank Indonesia yang baru dapat terwujud, untuk stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi yang positif. Selamat bertugas Pak Perry Warjiyo

Read 1027 times Last modified on Thursday, 05 April 2018 22:22