Australia akan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan rudal jelajah hipersonik, sebagai upaya melawan Tiongkok dan Rusia yang juga tengah mengembangkan senjata serupa. Demikian menurut Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds, Selasa.Menurut Reynolds, pihaknya akan terus berinvestasi pada kemampuan canggih untuk memberikan opsi lebih banyak kepada Pasukan Pertahanan Australia demi menghadang agresi terhadap kepentingan Australia.Namun Reynolds tidak mengungkapkan berapa besar anggaran yang dikeluarkan dalam pengembangan rudal tersebut, ataupun kapan senjata itu akan dapat dioperasikan. Sebelumnya, Australia telah menyisihkan sebanyak 9,3 miliar dolar Australia (setara Rp97 triliun) pada tahun ini untuk sistem pertahanan rudal jarak jauh berkecepatan tinggi, termasuk penelitian hipersonik. Langkah tersebut muncul di tengah perluasan fokus militer Canberra dari kawasan Pasifik ke Indo-Pasifik.ANTARA