Wednesday, 16 December 2020 00:00

Amerika Serikat, Pasca Penetapan Kemenangan Joe Biden

Written by 
Rate this item
(1 Vote)
Antaranews Antaranews

Amerika Serikat kini  telah mempunyai Presiden ke 46, hasil Pemilu 2020 yang penuh dinamika. Hasil penghitungan suara perwakilan per negara bagian atau Electoral College menetapkan Joe Biden dari Partai Demokrat sebagai Presiden Amerika Serikat. Keputusan ini ditetapkan setelah proses pemungutan suara Senin malam 14 Desember 2020 waktu setempat. Joe Biden menjadi Presiden karena hasil Pemilu menunjukkan, ia dan Kamala Harris memperoleh lebih dari 270 suara, yaitu 306 suara. Jauh lebih tinggi dibanding yang diperoleh Donald Trump yang hanya 232 suara elektoral.

Dengan adanya keputusan Electoral College itu, maka gugatan yang didengungkan oleh Donald Trump dan kubunya telah dipatahkan. Donald Trump telah berulang kali menyatakan tidak mengakui hasil sementara Pemilu yang dimenangkan Joe Biden dan menuduh telah terjadi kecurangan dan pemalsuan pada pemilu khususnya penghitungan suara.

Beberapa jam setelah keputusan Electoral College yang memenangkan dirinya, Joe Biden  menyampaikan pidato kemenangan atau Victory Speech. Ia menyatakan bahwa supremasi hukum, konstitusi dan pilihan rakyat Amerika Serikat telah menang. Ungkapan yang boleh jadi diarahkan untuk menyindir Donald Trump, belum mendapat tanggapan dari Donald Trump. Lazimnya setelah ada penetapan resmi dari Electoral College, calon Presiden yang kalah langsung menyampaikan sambutan secara nasional dengan mengakui kekalahannya. Kelaziman itu sebelumnya bahkan dilakukan setelah adanya hasil hitung cepat. Apa yang dilakukan Donald Trump baru sekali terjadi dalam sejarah demokrasi pemilihan Presiden di Amerika. Sikap dan Tindakan Trump itu bisa saja mempengaruhi proses transisi kepemerintahan dari Presiden lama kepada Presiden yang baru terpilih.

Walaupun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa   Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 telah memecahkan rekor partisipasi terbanyak selama dilaksanakannya pemilu Presiden di negara itu. Joe Biden berharap bahwa keputusan Electoral College dan perolehan suara 302 suara electoral dapat segera menggugah kemauan Donald Trump untuk mengakui hasil Pemilu kali ini.

Bagi Presiden ke 46 Amerika Serikat ini, sudah datang saatnya memulai dengan pasti peralihan kekuasaan. Komitmennya untuk memerangi pandemic Covid di negaranya tentu akan segera diwujudkannya begitu ia memasuki Gedung Putih. Amerika Serikat menduduki peringkat pertama dalam hal jumlah warga yang terinfeksi Covid 19.

Mata dunia kini tertuju pada sosok politisi partai Demokrat yang berusia 79 tahun tersebut . Apakah Joe Biden akan mengubah Haluan politik luar negeri Amerika Serikat? Walau mungkin berharap banyak, masyarakat internasional masih harus menunggu langkah dan gebrakan yang akan dilakukan Joe  Biden ke depan.

Read 678 times Last modified on Thursday, 17 December 2020 08:00