Forum Indonesia-Afrika (IAF) secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Selasa, 10 April 2018 di Nusa Dua, Bali. Forum yang diadakan selama 2 hari itu merupakan yang pertama diselenggarakan antara Indonesia dengan 47 negara-negara Afrika.
Diselenggarakan Kementerian Luar Negeri RI, Forum Indonesia-Afrika juga didukung oleh Kementerian Perdagangan.Acara ini mempertemukan 575 delegasi dari 47 negara Afrika plus Uni Afrika, yang terdiri dari pembuat kebijakan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sektor swasta.
Forum Indonesia-Afrika merupakan ajang bagi pemerintah dan pelaku bisnis Indonesia dan negara-negara Afrika untuk mengeksplorasi dan meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan. Di samping itu, juga untuk mempromosikan investasi dan kerjasama teknis. Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam menerapkan diversifikasi produk ekspor ke pasar nontradisional, seperti Afrika.
Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), total perdagangan Indonesia dengan Afrika pada 2017 mencapai 8,85 Miliar dollar AS. Nilai ini meningkat sebesar 15,49 persen dibanding tahun sebelumnya. Produk-produk yang diekspor ke Afrika di antaranya minyak kelapa sawit, tekstil dan produk tekstil, kertas, sabun, dan kopi.
Pada hari pertama Forum Indonesia-Afrika, 10 kesepakatan kerja sama ekonomi ditandatangani dengan nilai perdagangan mencapai lebih dari 586 juta dolar AS. Juga diumumkan rencana bisnis 11 perusahaan di Afrika dengan potensi nilai perdagangan mencapai sekitar 1,3 miliar dolar AS.
Sampai hari ke dua, Forum Indonesia Afrika (IAF) berhasil menambah nilai transaksi perdagangan mendekati 500 juta dolar AS. Total potensi kesepakatan dagang dalam dua hari pertemuan itu mencapai sekitar 2,3 miliar dolar AS.
Melihat potensi kerja sama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan negara-negara di Afrika, wajar bila acara ini diharapkan dapat digelar secara rutin. Forum Indonesia-Afrika merupakan ajang efektif dalam mendalami pasar Afrika yang saat ini menjadi pasar baru bagi perdagangan Indonesia. Namun, di atas semua itu, diperlukan kerja sama yang sinergis antara pemangku kepentingan dalam mendorong peningkatan perdagangan Indonesia di pasar Afrika.