Hari Ini Dalam Sejarah. Kami awali dengan peristiwa tanggal 1 Februari 1979- Ayatollah Khomeini kembali ke Iran.
Sayyid Ruhollah MÅ«savi Khomeini , yang dikenal di dunia Barat sebagai Ayatollah Khomeini, adalah seorang pemimpin agama, filsuf, revolusioner dan politisi Muslim Syiah Iran . Ia adalah pendiri Republik Islam Iran dan pemimpin Revolusi Iran 1979 yang menyaksikan penggulingan monarki Pahlavi dan Mohammad Reza Pahlavi, Shah Iran. Setelah revolusi, Khomeini menjadi Pemimpin Tertinggi negara itu, sebuah posisi yang diciptakan dalam konstitusi Republik Islam sebagai otoritas politik dan agama tertinggi di negara ini, yang dia pegang hingga kematiannya.
Pada 1 Februari 1979, Ayatollah Ruhollah Khomeini, kembali ke Iran setelah 14 tahun di pengasingan politik. Pada tanggal 1 April 1979, Ayatollah Khomeini mendirikan Republik Islam Iran.///
Kami beralih ke peristiwa tanggal 1 Februari 2003- Pesawat Ulang-alik Columbia meledak.
Pesawat Ulang-Alik Columbia milik Amerika Serikat meledak di udara saat akan mendarat di Pusat Stasiun Angkasa Luar Kennedy, Florida, Amerika Serikat, pada 1 Februari 2003.Tujuh astronot awak pesawat Columbia tewas. Pejabat Badan Antariksa Nasional Amerika (NASA) menyebutkan, kecelakaan itu terjadi saat pesawat buatan 1981 itu berada pada ketinggian 60 ribu kaki dari bumi dengan kecepatan 20 ribu kilometer/jam. Sebelum meledak, pesawat ini baru saja menuntaskan misinya yang ke-28, setelah lepas landas pada 16 Januari 2003. Sepanjang sejarahnya, Columbia telah melakukan 28 penerbangan.///
Kami akhiri hari ini dalam sejarah dengan peristiwa tanggal 1 Februari 2005- Raja Nepal Gyanendra melakukan kudeta.
Raja Gyanendra telah membubarkan pemerintah, menyatakan undang-undang darurat, dan membuat Nepal terisolasi dari masyarakat Internasional dengan memutuskan semua hubungan komunikasi. Namun, Raja Gyanendra membantah bahwa ia melakukan kudeta. Ia mengatakan, ia membubarkan pemerintahan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba karena gagal melangsungkan pemilihan umum, dan mengakhiri pemberontakan Maoist yang telah menewaskan ribuan orang. Sementara itu, tindakan Raja Gyanendra mengambil alih kekuasaan di Nepal disambut keprihatinan di seluruh dunia. Amerika menyatakan, sangat cemas melihat kemunduran demokrasi di Nepal.///Sekian, Hari ini dalam sejarah.