Tuesday, 17 April 2018 00:00

Hari Hemofilia Sedunia

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Warna Warni kali ini akan mengetengahkan kepada Anda tentang “Hari Hemophilia Sedunia” yang jatuh setiap tanggal 17 April.   Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Penyakit ini menyebabkan lambatnya proses pembekuan dara jika terjadi luka. Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, terdiri dari 2 kata yaitu haima dan philia. Haima berarti darah sedangkan philia berarti cinta atau kasih sayang. Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, dari ibu kepada anaknya pada saat sang anak tersebut dilahirkan. Darah pada seorang penderita penyakit hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada penderita penyakit ini tidak secepat orang normal.Keadaan ini dapat menimbulkan kecacatan fisik penderita dan berujung kepada kematian apabila tidak atau terlambat ditangani. Selain itu Hemofolia juga dapat menimbulkan beberapa komplikasi penyakit lainnya seperti kerusakan sendi dan otot, Hematuria atau rasa nyeri yang tajam akibat gumpalan darah terjadi di uretra (saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh), anemia, pendarahan sistim pencernaan dan pendarahan intrakranial atau pendarahan di dalam tulang tengkorak.  

Hari Hemofilia Sedunia diperingati setiap tanggal 17 April dan digagas oleh The World Federation of Hemophilia (WFH), badan dunia yang telah berdiri sejak 1963 dan telah diakui secara resmi oleh WHO (Badan Kesehatan PBB). Tujuan peringatan hari Hemofilia sedunia ini adalah menciptakan kesadaran tentang penyakit hemophilia. Tanggal 17 April dipilih karena bertepatan dengan hari ulang tahun pendiri WFH, Frank Schnabel.. WFH mencatat bahwa satu dari seribu orang di dunia menderita kelainan darah ini, namun tidak mendapat perawatan yang selayaknya. Oleh karena itu, kesadaran keluarga, teman, dan orang sekitar perlu ditingkatkan.World Federation of Hemophilia(WFH) juga menyebutkan jika ada setidaknya 400 ribu orang yang menderita penyakit ini secara global. Yang mengejutkan adalah, penyakit yang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat di Indonesia ini ternyata memiliki banyak penderita.Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) memperkirakan jumlah pasien hemofilia mencapai lebih dari 25 ribu orang. Selain itu peringatan Hari Hemofilia Sedunia juga bertujuan mendorong peningkatan pelayanan kesehatan bagi penderita Hemofilia dan kelainan pembekuan darah lainnya di dunia.

Ketua Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) Prof dr Djajadiman Gatot mengatakan,sekitar 50 persen penyandang hemofilia merasakan kesakitan yang terus-menerus dan 59 persen penderita memiliki keterbatasan mobilitas. Sebagian besar penyandang penyakit ini ialah laki-laki. Sementara itu Ketua Perhimpunan Hematologi dan Tranfusi Darah Indonesia (PHTDI) DR Dr Tubagus Djumhana Atmakusuma SpPD-KHOM menjelaskan, pengobatan dan perawatan pada penyandang hemofilia harus dilakukan seumur hidup. Hal ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pengobatan hemofilia melalui pemberian faktor konsentrat VIII, IX, atau faktor VII membutuhkan biaya yang tinggi dan bergantung pada kondisi pendarahannya. Dengan alas an ini, sangatlah penting pengetahuan, kesadaran, dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk tenaga medis, keluarga, pemerintah, dan masyarakat dalam penanganan hemofilia. Dukungan dari keluarga penting agar penderita memiliki kepercayaan diri serta memiliki semangat untuk tetap sehat..

demikian edisi Warna Warni kali ini dengan tema Hari Hemofilia Sedunia yang jatuh setiap tanggal 17 April. Kita jumpa lagi dalam edisi Warna Warni berikutnya dengan tema-tema menarik lainnya.

Read 2260 times