Wednesday, 18 April 2018 10:04

Hubungan Beijing – Tokyo

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Setelah lama Jepang dan RRT kurang akrab karena masalah sengketa wilayah, hari Senin lalu (16 April 2018), kunjungan Menteri Luar Negeri RRT, Wang Yi, ke Tokyo disambut dengan ajakan untuk menghangatkan hubungan bilateral oleh pihak Jepang. Perdana Menteri Shinzo Abe menyampaikan ajakan itu di tengah situasi keamanan yang rentan di kawasan Asia Timur Laut karena ancaman rudal Korea Utara.

Abe menginginkan kerjasama dengan RRT untuk mendorong rezim penguasa Korea Utara agar menghentikan program nuklirnya. Peran RRT diharapkan bisa membawa Korea Utara ke meja perundingan dengan pihak Amerika Serikat dan Jepang. Beberapa waktu lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berkunjung ke Beijing dan bertemu dengan Presiden Xi Jin Ping. Sebaliknya Abe akan menemui Presiden Trump untuk membicarakan penghentian program nuklir dibantu RRT.

Dalam upaya yang tidak didukung Korea Utara, Jepang mendukung pertemuan trilateral antara PM Shinzo Abe, dengan PM RRT Li Ke Qiang dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in yang direncanakan pada bulan Mei mendatang. Tanda-tanda positif dalam persoalan di semenanjung Korea adalah kabar tentang rencana pertemuan bilateral Korea Utara dan Korea Selatan,  juga antara  Kim Jong Un dengan Presiden Trump.  

RRT dan Jepang punya alasan kuat untuk  sepakat memperbaiki hubungan.  Selain karena masalah   keamanan di kawasan, tampaknya juga karena  adanya kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berupa rencana pemberlakuan tarif impor dari RRT dan Jepang. Trump bahkan  meminta agar kedua negara membuka pasar yang lebih luas bagi barang produksi Amerika Serikat.

Meski tidak secara khusus membicarakan soal rencana kebijakan Amerika Serikat, pertemuan antara Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, tetap mendiskusikan perubahan ekonomi global. Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan bahwa kedua negara menyadari, jika memulai perang dagang, malah dapat mempengaruhi kesejahteraan Ekonomi global. Sebaliknya Wang menyampaikan bahwa Jepang memahami bagaimana menjaga aturan main di WTO. Kedua negara bersikap untuk menjaga sistem perdagangan bebas di bawah WTO dan membangun ekonomi yang lebih terbuka bersama-sama.

Perbaikan hubungan RRT dengan Jepang tentunya adalah sesuatu yang positif.  Keduanya mempunyai pengaruh besar karena menjadi kekuatan ekonomi dunia saat ini.

Bagi Indonesia hal ini menjadi peluang dan tantangan. Peluang karena perbaikan hubungan tersebut  membuat Indonesia leluasa untuk membangun hubungan dengan kedua negara. Namun menjadi tantangan karena produk Indonesia menjadi lebih sulit memasuki pasar sebab harus bersaing dengan produk sejenis dari kedua negara.  Namun yang lebih penting adalah, apa yang menjadi keinginan bersama semua pihak,  yaitu terciptanya perdamaian di kawasan Asia Timur.

 

Read 1014 times Last modified on Sunday, 22 April 2018 17:08