Monday, 12 April 2021 00:00

Kondisi Harga Pangan Selama Ramadhan

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Saat ini, masyarakat Indonesia sedang menunggu keputusan Pemerintah kapan dimulainya 1 Ramadhan 1442 H melalui hasil  sidang Isbat. Umat Muslim akan mengetahuinya setelah adanya penetapan oleh pemerintah melalui sidang isbat. Sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 1442 H akan digelar oleh Kementerian Agama mulai Senin sore ini. Pelaksanaan sidang isbat di antaranya akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Duta besar  negara sahabat, perwakilan ormas, LAPAN, BMKG, dan undangan lainnya. Selain itu, akan hadir pula perwakilan ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan Al Washliyah. Kemenag menyebutkan, sejumlah pemantau hilal akan diturunkan di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia.  Terlepas dari hal itu, hal yang perlu dipantau adalah kesiapan pangan selama Ramadhan ini.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mulai menyoroti ketersediaan bahan pokok mulai bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Dia mengatakan, persiapan itu dilakukan lebih awal demi menjaga keamanan stok bahan pokok pada hari besar tersebut.

Adapun komoditas yang mulai dipersiapkan ketersediaannya dari sekarang adalah gula, daging, dan beras. Menteri Muhammad Lutfi memastikan  bahwa barang-barang pokok seperti gula, daging, dan beras cukup tersedia menghadapi bulan Ramadhan, H-100, dan Hari Raya Idul Fitri atau H-130.  Ditengah pandemic Covid-19, daya beli masyarakat masih cenderung lemah, terlepas ketersediaan barang di pasaran. Selain itu, kondisi kebencanaan yang terjadi belakangan ini membuat masalah semakin kompleks. Bisa jadi di beberapa wilayah ketersediaan barang akan menjadi langka dan mahal dengan kondisi seperti ini. Belum lagi beberapa wilayah di Tanah Air menghadapi cuaca atau iklim yang dapat mengganggu produksi dan distribusi. Namun, pemerintah dalam beberapa tahun terakhir berhasil menjaga stok dan stabilitas harga kebutuhan pokok. Pada periode 2019 hingga 2020, misalnya, hal tersebut dinilai berjalan sangat baik karena seluruh pihak telah berkolaborasi untuk mengantisipasi ketersediaan dan stabilisasi harga.

Data Kemendag menunjukkan bahwa pada 2019 hingga 2020, inflasi pada bulan puasa dan Lebaran kurang dari satu persen. Selain itu, inflasi volatile food pada Ramadan dan Lebaran 2021 mendekati 2 persen. Faktanya adalah harga sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan  harga  pada  satu pekan sebelum Ramadhan. Kenaikan salah satunya terlihat jelas pada komoditas cabai rawit. Berdasarkan pantauan di Pusat Informasi Harga pangan Strategis (PIHPS) pada Senin (5/4), rata-rata harga cabai rawit di seluruh pasar di Indonesia mencapai Rp 112.650 per kilogram. Itu naik Rp9.650 dibandingkan Senin (26/3) lalu. Kondisi sama juga terjadi untuk cabai rawit merah dan hijau. Pada awal pekan ini, rata-rata harga cabai rawit merah mencapai Rp121.050 per kilogram, naik dibandingkan awal pekan lalu yang Rp118.950.

Tentunya, diharapkan harga-harga komoditi penting  tetap bisa dikendalikan selama Ramadhan ini, sehingga kondisi yang sudah memberatkan masyarakat seperti pandemic dan bencana alam tidak semakin berat dirasakan oleh masyarakat Indonesia selama Ramadhan ini.

Read 662 times Last modified on Tuesday, 13 April 2021 09:26