Indonesia dan China terus berupaya menguatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif. Terlebih, kedua negara telah sepakat mengembangkan sejumlah proyek pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa yang tertuang dalam program One Belt One Road (OBOR). Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto seusai bertemu dengan Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Chian di Jakarta Rabu (18/4) mengatakan, mereka membahas perkembangan kerja sama Indonesia dan China khususnya di sektor industri, yang selama ini sudah berjalan. Selain itu juga terkait dengan proyek-proyek dari Belt and Road Initiative.
Airlangga Hartarto mengatakan, kedua belah pihak akan bersinergi dalam pembangunan kawasan industri di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Utara. Potensi investasi ini sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kawasan industri di luar Pulau Jawa. Dikatakan, pihaknya mendorong percepatan pembangunannya karena membawa efek ganda bagi perekonomian nasional. Ia menjelaskan, di Sumatera Utara, investor China berpotensi menamamkan modalnya untuk pembangunan Kuala Tanjung Internasional Hub Port and Industrial Estate. Selain itu, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Menteri Hartarto juga mengatakan, untuk wilayah Kalimantan Utara, proyek yang ditawarkan adalah pengembangan kawasan industri klaster smelter alumina dan aluminium. Ada pula kawasan industri dan pelabuhan Internasional Tanah Kuning. Sedangkan, di Sulawesi Utara, terdapat pula peluang pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Bitung. Kerja sama tersebut merupakan realisasi pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden China Xi Jinping terkait peningkatan kerja sama ekonomi Indonesia-Tiongkok pada Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing, Tiongkok, Mei 2017. Tindak lanjutnya akan dibahas dalam kunjungan perdana menteri China, Li Keqiang ke Indonesia pada bulan Mei, dan kunjungan Presiden Joko Widodo ke China pada Juli mendatang. Di samping itu, Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah China mendukung implementasi Industri 4.0 yang sudah diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia.
Sementara itu Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasiona, I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, guna mempercepat realisasi investasi pembangunan kawasan industri, rapat maraton yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman akan terus dilakukan. Rapat tersebut bertujuan untuk mencari berbagai solusi mengenai kendala di lapangan seperti aturan tata ruang, keselamatan hingga pemenuhan aturan lingkungan. Pihaknya ingin dalam tahun ini sudah ada yang terealisasi dari program OBOR.