Monday, 23 April 2018 10:18

Kementerian Perdagangan Akan Gelar Misi Dagang ke Bangladesh.

Written by 
Rate this item
(0 votes)


Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan terus memperkuat penetrasi pasar nontradisional ke Asia Selatan. Salah satunya melalui kegiatan misi dagang Bangladesh yang akan dilaksanakan pada 26-28 April 2018 mendatang. Direktur Jenderal PEN Arlinda di Jakarta, Jumat (20/4) mengatakan, Bangladesh merupakan pasar nontradisional yang sangat potensial bagi ekspor Indonesia.

Dalam misi dagang Bangladesh, Kementerian Perdagangan akan membawa sejumlah perusahaan besar dari berbagai sektor seperti sawit, fesyen, makanan dan minuman, otomotif, BUMN, jasa, furnitur, dan instansi daerah. Hingga saat ini, sejumlah 46 perusahaan telah memastikan turut serta dengan delegasi sebanyak 96 peserta. Para pengusaha ini telah menjalin komunikasi dagang dengan 122 buyer Bangladesh, terdiri atas 103 perusahaan importir dan 19 delegasi KADIN Bangladesh. Ditjen PEN juga telah mengagendakan pertemuan penting para pengusaha kedua negara dalam sejumlah

kegiatan seperti Business Forum dan Business Matching serta kunjungan ke importir minyak kelapa sawit. Kegiatan misi dagang Bangladesh akan disinergikan dengan perhelatan Indonesia Fair 2018 yang diinisiasi oleh KBRI Dhaka.

80 wastra atau kain Indonesia dipamerkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di London

Pada 20 dan 21 April 2018, 80 wastra atau kain Indonesia dipamerkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di London. Kegiatan yang bertajuk Nusawastra Silang Budaya: Indonesian Textiles at the Crossroads of Culture ini tidak hanya memamerkan koleksi wastra atau kain Indonesia dari berbagai penjuru Nusantara, tetapi juga diisi dengan peluncuran buku Nusawastra Silang Budaya edisi bahasa Inggris, diskusi seputar wastra Indonesia, dan juga workshop batik. Duta Besar RI untuk Inggris Raya, Republik Irlandia, dan Organisasi Maritim Internasional, Dr. Rizal Sukma menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang baik antara KBRI dengan Tim Nusawastra Silang Budaya dalam penyelenggaraan kegiatan kali ini. Menurutnya, wastra Indonesia merupakan salah satu bentuk promosi budaya Indonesia yang efektif. Dari Batik Tiga Negeri, hingga Batik Kompeni, dari songket Palembang hingga kain Iban memukau pengunjung yang sangat antusias berkeliling. Duta Besar Rizal Sukma merasa senang karena banyak warga Inggris yang juga kolektor wastra Indonesia. Pembukaan kegiatan memang dihadiri banyak warga Inggris yang merupakan kolektor wastra Indonesia, pengamat dan pencinta wastra, dan juga pengrajin batik di Inggris Raya.

Film “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak” membuka festival film di Belgia.

Film “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak'' karya sutradara Mouly Surya menjadi film pembuka dalam rangkaian Festival Film MOOOV yang diselenggarakan di 8 kota di Belgia. Pembukaan Festival diselenggarakan di Concertgebow Brugge pada hari Rabu (18/4). Hadir memenuhi theater sinema 1000 orang penonton yang berasal dari Brugge maupun kota sekitarnya. Penonton menikmati setiap adegan film yang terdiri dari empat babak tersebut. Film yang berkisah seorang janda asal Sumba, Nusa Tenggara Timur bernama Marlina bercerita tentang perjuangannya melawan ketidakadilan.

Malam pembukaan tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Brugge, Renaat Landuyt, Wakil Kepala Perwakilan KBRI Brussel, Dupito D. Simamora, dan sutradara film Marlina, Mouly Surya. Dalam pembukaan festival film tersebut KBRI menyuguhkan kuliner khas Indonesia. Festival Film MOOOV berlangsung dari tgl 17 hingga 31 April 2018 di kota  Brugge, Genk, Turnhout, Beringen, Dilbeek, Lier, Sint-Niklaas, Roeselare. Sebagai kegiatan tahunan Festival Film MOOOV menayangkan lebih dari 70 film pilihan berskala internasional. Dalam setiap Festival jumlah pengunjung diperkirakan  lebih dari 40.000 pengunjung. Film Marlina Pembunuh dalam Empat Babak rencananya akan di putar di bioskop-bioskop di Belgia pada bulan Juni 2018.

Read 986 times Last modified on Monday, 23 April 2018 10:27