Pengeboman ikan, penggunaan pukat harimau, dan pencurian ikan oleh negara lain di perairan Gorontalo masih menjadi masalah yang harus dicegah dan diberantas. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menabuh genderang perang terhadap praktik pelanggaran hukum ini dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti- illegal fishing. Satgas Pencegahan dan Pemberantasan Penangkapan Ikan secara ilegal ini telah dikukuhkan oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie. Ia mengatakan, Satgas berasal dari gabungan instansi seperti Direktorat Polisi Perairan, Kejaksaan Tinggi, dan TNI Angkatan Laut Gorontalo. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo, Sutrisno, Minggu (22/4/2018) mengatakan, Satgas ini memiliki tugas pengawasan secara terpadu untuk melindungi wilayah perairan di utara maupun selatan Gorontalo secara menyeluruh. Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta Satgas bekerja maksimal untuk menjaga ekosistem laut. Masalah bom ikan, penggunaan pukat harimau, dan pencurian ikan oleh negara lain harus dicegah dan diberantas.
Hari Bumi, 300 Pohon Bakau Ditanam di Teluk Palu.
Memperingati Hari Bumi Internasional, puluhan komunitas peduli lingkungan, melakukan penanaman 300 pohon bakau atau mangrove di Teluk Palu, Minggu (22/4/2018). Kegiatan yang diinisasi oleh Seangle Indonesia itu, bekerjasama dengan 23 komunitas, Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, dan Dinas Perikanan dan Kelautan Sulawesi Tengah. Lokasi penanaman mangrove dipusatkan di sekitar muara Sungai Palu dengan melibatkan sekitar 150 orang dari komunitas tersebut dengan tagar “satu orang satu mangrove” dan “end plastic pollution”. Ini kegiatan semua komunitas di Kota Palu, yang peduli akan kelestarian lingkungan. Salah seorang inisiator kegiatan Abi mengatakan, kegiatan ini merupakan pertama kali dilakukan lintas komunitas peduli lingkungan. Ia berharap kegiatan ini terus berlanjut. Ia juga mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat turut serta dalam menjaga lingkungan.
Puluhan Desainer Mengikuti "Karawang Fashion Culture".
Puluhan fashion desainer atau perancang busana akan terlibat dalam kegiatan "Karawang Fashion Culture" yang akan digelar di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 3-6 Mei 2018. Penggagas Karawang Fashion Culture, Handy Hartono, dalam konferensi pers di Karawang, Minggu mengatakan, ada 28 fashion desainer yang terlibat dalam kegiatan ini. Ia mengatakan, puluhan fashion desainer yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut berasal dari berbagai daerah. Ia berharap melalui kegiatan tersebut dapat menambah kepercayaan diri para fashion desainer lokal Karawang serta dapat memajukan industri kreatif di Karawang. Diharapkan "Karawang Fashion Culture" menjadi pintu gerbang fashion Indonesia dengan mengangkat produk-produk lokal bisa menembus pasar nasional dan Internasional.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat Okih Hermawan, mengatakan, kegiatan "Karawang Fashion Culture" yang melibatkan cukup banyak fashion desainer ini baru pertama kali digelar. Dengan demikian diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan serta membangkitkan sektor Usaha Kecil dan Menengah- UKM.