Pameran Produk Kerajinan Internasional terbesar di tanah air, dan diklaim terbesar Asia Tenggara, Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2018), kembali digelar untuk yang ke-20 kalinya di Jakarta Convention Center. Kali ini pameran diadakan dari tanggal 25 hingga 29 April 2018. Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada pembukaan Inacraft 2018 di Jakarta, Rabu mengatakan penyelenggaraan Inacraft menjadi penting bagi industri kerajinan tangan Indonesia untuk meningkatkan perekonomian kreatif. Menurut Jusuf Kalla, kerajinan disamping memberikan lapangan kerja yang begitu banyak khususnya di daerah pedesaan dan kota, juga memberikan dampak ekonomi yang baik. Penyelenggaraan Inacraft juga dapat mendorong usaha-usaha kecil dan menengah untuk aktif meningkatkan pendapatan masyarakat dan perekonomian Indonesia.
Inacraft 2018 menampilkan produk kerajinan, seni dan atraksi budaya Sumatera Utara sebagai ikon pameran bertemakan “The Loftiness of North Sumatera”. Penyelenggaraan Inacraft tahun ini menargetkan jumlah pengunjung 200.000 orang pengunjung dengan transaksi retail mencapai 149 milyar rupiah, serta kontrak dagang sebesar 12 juta dolar Amerika selama penyelenggaraannya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum 2 Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia ASEPHI Gusmardi Bustami, mengatakan even akbar ini diikuti oleh 1.395 peserta dari seluruh pelosok tanah air. Terdiri dari para perajin, pengusaha, produsen, dan eksportir kerajinan. Serta beberapa negara sahabat juga ikut menyemarakkan pameran, dengan menampilkan produk kerajinan mereka. Ia menjelaskan, peserta dari negara sahabat antara lain Jepang, Polandia, Uzbekistan, Korea Selatan dan beberapa negara anggota ASEAN tergabung dalam AHPADA (ASEAN Handicraft Promotion & Development Association).
Menurut Gusmardi, setiap penyelenggaraannya, secara bergilir INACRAFT menampilkan kerajinan dari daerah tertentu di Indonesia sebagai ikon utama pameran. Di samping menampilkan produk kerajinan, ikon provinsi ini juga mengisi acara pembukaan dengan pagelaran kesenian seni musik dan hiburan budaya berupa tari-tarian selama pameran. Pada pelaksanaan ini, Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI), selaku penyelenggara menerbitkan buku sejarah 20 tahun perjalanan INACRAFT. Dari 120 booth di tahun pertama di tahun 1999, hingga menjelma menjadi lebih 1.300 booth.
Dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, juga ada acara yang menampilkan kesenian dan display produk kerajinan kolaborasi Indonesia dengan Jepang. ASEPHI juga memberikan perhatian khusus dengan memberikan fasilitas promosi kepada kelompok Baduy Craft Banten dan Komunitas Diffabel dari Kriya Mata Kuching Bandung. Produk kerajinan yang dipamerkan di INACRAFT dinilai oleh 10 orang juri professional, diseleksi dengan aplikasi e-judging untuk mendapatkan penghargaan INACRAFT Award. Produk terpilih dari 7 kategori, yaitu keramik, serat alami, tekstil, stone, wood, metal, dan bahan natural lainnya, akan didaftarkan pada program World Crafts Council Award of Excellence for Handicraft. INACRAFT menargetkan transaksi ritel 149 miliar rupiah serta kontrak dagang sebesar 12 juta Dolar Amerika Serikat.