Muslim sebagai bagian dari komunitas global seharusnya tidak menempatkan diri mereka dalam isolasi. Mereka harus memainkan peran aktif dalam peradaban global. Hal itu dinyatakan oleh Grand Mufti Emeritus Bosnia, Mustafa Ceric kepada RRI World Service, Voice of Indonesia, usai Forum Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Wasatiyyat Islam di Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/5). Mustafa Ceric mengatakan individu muslim harus berada di pusat peradaban dan memberikan pengetahuan mereka untuk mempromosikan nilai-nilai peradaban.
“Jadi Islam harus menjadi bagian aktif dari gerakan global dunia. Itu berarti muslim harus menghindari isolasi karena merasa cukup mandiri. Tidak pernah dalam sejarah muslim dapat mandiri secara total tanpa membangun hubungan dengan pihak lain. Tetapi muslim juga seharusnya tidak melakukan asimilasi, yang artinya, melupakan siapa dan apa mereka, dan melupakan akar mereka.”
Mustafa mengatakan muslim harus bekerjasama dengan penganut agama lainnya di dunia, namun tidak berasimilasi hanya karena ingin diterima oleh orang lain. Jadi menurut Mustafa solusinya adalah muslim harus mempraktekkan Wasatiyyat yang berarti mereka harus menempatkan diri dalam keseimbangan, tidak menutup diri dari peradaban namun juga tidak terpengaruh dengan perubahan yang dapat merusak nilai-nilai Islam. Forum Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Wasatiyyat Islam berlangsung dari 1 hingga 3 Mei di Bogor, Jawa Barat. Sekitar 100 ulama Islam dari berbagai negara menghadiri KTT tersebut. (voi/pane)