Asosiasi Bangsa–Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN merupakan salah satu organisasi regional yang memiliki pengaruh cukup besar bagi dunia internasional. ASEAN yang didirikan setengah abad lalu oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara hingga kini terus berkembang dan mampu menghadapi tantangan yang juga terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Saat ini, tantangan besar yang dihadapi ASEAN adalah kebijakan luar negeri berbagai negara yang inward-looking atau berorientasi ke dalam dan ketidakpastian politik internasional. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi kepada awak media di sela–sela Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Global Dialogue ke-1 dan PECC (Pacific Economic Cooperation Council) General Meeting ke-25 di Jakarta, Selasa, 8 Mei.
‘’Intinya adalah kesuksesan ASEAN antara lain akan sangat ditentukan bagaimana ASEAN dapat memelihara kesatuannya dan dapat memelihara sentralitasnya. Tantangannya tidak kecil, karena satu uncertainty banyak sekali, ada tren inward looking dari sejumlah negara dan Alhamdulillah paling tidak sampai KTT ASEAN kemarin pada saat kita bicara mengenai ekonomi, maka tone dari ASEAN masih sangat positif dalam artian ASEAN ingin tetap menjadikan kawasan Asia Tenggara ini sebagai kawasan ekonomi yang terbuka dan adil’’.
Retno Marsudi menambahkan, terkait dengan ASEAN, saat ini Indonesia terus berupaya memberikan kontribusi bagi kawasan regional tersebut. Salah satu bentuk kontribusi yang diberikan oleh Indonesia saat ini adalah menginisiasi berbagai konsep kerjasama ASEAN dengan pihak luar, termasuk konsep kerjasama Indo-Pacific yang baru – baru ini digaungkan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Singapura. Usulan konsep Indo Pasifik ini sebelumnya telah disampaikan Indonesia pada pertemuan retreat Menteri Luar Negeri negara anggota ASEAN, Januari 2018. Indonesia juga telah melakukan komunikasi dengan beberapa mitra dialog mengenai kerjasama Indo - Pasifik. Saat itu, usulan Indonesia tersebut telah dibahas, meski istilah Indo Pasifik tidak dicantumkan secara eksplisit. (Rezha)