Rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Surabaya, Jawa Timur terusik dengan aksi teror bom bunuh diri. Tiga aksi bom bunuh diri terjadi di tiga Gereja di kota itu, yakni, gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Pantekosta Pusat, dan Gereja GKI. Sedikitnya 11 orang meninggal dunia, dan lebih dari 40 orang terluka serta perlu perawatan khusus.
Kecaman dan kutukan pun diarahkan kepada pelaku aksi bom bunuh diri. Bahkan Presiden Joko Widodo menyebut aksi teror ini sebagai tindakan biadab, di luar batas kemanusiaan. Yang membuat orang banyak semakin geram terhadap pelaku adalah dilibatkannya anak-anak dalam gerakan aksi bom bunuh diri tersebut.
Target teror kali ini adalah rumah ibadah. Akibatnya, tak sedikit orang yang mengecam aksi yang mengatasnamakan suatu agama itu. Persatuan Indonesia kembali diuji. Sangat diharapkan, aksi teror ini tak membuat antar umat beragama saling tuduh dan melancarkan perang kata-kata di media sosial. Kejadian ini justru hendaknya memperkuat tali persaudaraan antar umat beragama di Indonesia. Bersama untuk menghadapi aksi teror dan teroris.
Presiden Joko Widodo, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Panglima Tentara Nasional Indonesia, dan sejumlah menteri meninjau lokasi. Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo menekankan aksi teror tak ada kaitannya dengan agama apapun.
Pemerintah Indonesia punya tugas berat untuk mencabut akar terorisme di Indonesia. Mengusut tuntas segala hal yang berhubungan dengan aksi terorisme, mulai dari perekrutan hingga sumber dana untuk setiap aksi mereka. Agar tak ada lagi orang yang terekrut, dan dicuci otaknya, sehingga dengan suka rela melakukan aksi teror, walau harus mengorbankan diri dan keluarganya.
Kesiagaan bangsa Indonesia terhadap segala aksi teror harus lebih ditingkatkan. Apalagi tahun ini Indonesia menghadapi berbagai peristiwa penting baik nasional maupun internasional. Yaitu dilangsungkannya pemilihan kepada daerah di beberapa provinsi, kota dan kabupaten. Lalu ada Asean Games yang akan diikuti lebih dari 40 negara, dan pertemuan tahunan Bank Dunia dan International Monetary Fund. Menjadi tugas seluruh elemen bangsa untuk menciptakan dan menjaga keamanan di Indonesia. Semoga aksi teror di Surabaya menjadi aksi teror terakhir.