Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, Emma Yohanna, mengatakan, banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengajak anak belajar sekaligus menghafal bacaan Al-Qur’an, salah satunya dengan menerapkan nilai “pemaksaan” dalam artian positif menyelenggarakan kegiatan lomba. Emma Yohanna mengakui, kesadaran anak belajar baca Al Qur’an itu cenderung menurun setiap waktu jika tidak disikapi secara arif oleh lingkungan, baik sekolah maupun orang tua di rumah. Seperti dikutip Kantor Berita Radio Nasional, Emma Yohanna di Padang, Sumatra barat, Senin (21/5) mengatakan, melalui kegiatan lomba tilawatil Qur-an, anak akan memaksa diri belajar maksimal dengan harapan bisa tampil sebagai juara. Sebagai gambaran realita kehidupan sehari-hari, Emma Yohanna mencontohkan hafalan Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang baik dan agung yang dulunya sangat bergema di lingkungan pelajar sekolah. Asmaul Husna menjadi bagian atau kebiasaan positif pelajar yang sekarang diakui kurang bergema karena minimnya kegiatan perlombaan. Para pakar telah menciptakan metode balajar baca Al- Qur’an yang lebih canggih dan mandiri. Anak tidak harus pergi mengaji ke surau, belajar baca Al Qur’an bisa dilakukan kapan saja dengan metode yang ada.
Letusan Merapi Dinihari Membuat 500 Warga Balerante Mengungsi Lagi
Di tengah persiapan meracik menu makanan untuk sahur di bulan Ramadhan, sebagian besar warga yang tinggal di kawasan lereng Gunung Merapi, baik di wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (22/5) dinihari terpaksa harus kembali mengungsi ke tempat aman, akibat letusan freatik Gunung Merapi pada pukul 01.47 Waktu Indonesia Barat. Kepala Urusan Perencanaan Desa Balerante Kecamatan Kemalang Klaten, Jainu, mengatakan, ada sekitar 500 orang warga yang sempat mengungsi di Balai Desa Balerante, Kantor Komando Rayon Militer Mamnisrenggo, atau ke tempat kerabat. Warga baru mengetahui sekitar pukul 02.30 waktu Indonesia barat, dan warga yang sempat mengungsi tersebut saat ini mereka sudah kembali beraktivitas melakukan pekerjaan seperti biasa di rumah masing masing. Lebih lanjut, Jainu menerangkan, warga desa Balerante ada sekitar 2 ribu jiwa, dan dari jumlah tersebut yang masuk Kawasan Rawan Bencana tiga ada sekitar 750 jiwa, meliputi 5 dusun yakni Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang, Sukorejo, dan Dusun Banjirsari, yang berjarak sekitar 4 hingga 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Meskipun sebagian warga sudah berangsur-angsur kembali ke rumah-masing-masing, namun di Balai Desa Balerante masih ada warga yang tetap bertahan di pengungsian. Sementara itu, Camat Kemalang, Kusdiyono, mengimbau masyarakat untuk tetap tenang tapi tetap waspada, terutama yang tinggal di kawasan Rawan Bencana tiga tersebut.
Yonif 511/DY Perkuat Pengamanan Perbatasan Sektor Barat Kalimantan Barat
Komando pengendalian pengamanan perbatasan darat RI-Malaysia di wilayah barat Provinsi Kalimantan Barat saat ini diemban oleh Satuan Tugas pengamanan perbatasan Yonif 511/Dibyatara Yodha. Batalyon Infanteri yang bermarkas di Blitar, Jawa Timur ini menggantikan Yonif 642/Kapuas yang sudah selesai penugasannya sejak 18 Mei lalu. Komandan Satuan Tugas pengamanan perbatasan Yonif 511/Dibyatara Yodha menuturkan, sistem pengamanan di sektor barat perbatasan Kalimantan Barat dengan Malaysia masih sama dengan satuan tugas sebelumnya. Komandan Satuan Tugas pengamanan perbatasan Yonif 511/Dibyatara Yodha di Entikong, Selasa (22/5) menambahkan, keberadaan pos Satuan Tugas pengamanan perbatasan yang digelar di sepanjang perbatasan sektor barat Kalimantan Barat akan diperkuat dengan penebalan prajurit TNI. Penguatan personil ini untuk mengantisipasi kegiatan ilegal di wilayah tersebut.