Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI Kairo, Burman Rahman, mengatakan, neraca perdagangan Indonesia-Mesir pada kuartal pertama 2018 mengalami penurunan hingga 41,5 persen Sektor minyak dan gas menjadi penyumbang terbesar penurunan, yakni sebesar 99, 6 persen Pada kuartal pertama 2018, nilai perdagangan 285,6 juta dolar Amerika Serikat, pada kuartal pertama 2017 sebesar 488,3 juta dolar Amerika Ekspor Indonesia ke Mesir juga mengalami penurunan sebesar 33,2 persen Dari 370 juta dolar Amerika pada kuartal pertama tahun 2017, menjadi 247, 3 juta dolar Amerika Untuk impor dari 117,7 juta dolar Amerika menjadi 38,2 juta dolar Amerika Burman di Kairo, baru-baru ini menyebut penurunan ini terjadi akibat kondisi ekonomi dunia pada awal 2018 juga menurun Selain itu, sejumlah pengusaha saat ini sedang melihat sejumlah kebijakan mengenai aturan ekspor dan impor dari kedua Pemerintahan Ia yakin, pada akhir tahun 2018 nilai perdagangan Indonesia-Mesir akan kembali mengalami kenaikan
“Artinya, ekspor kita ke Mesir menurun, sementara impor Indonesia dari Mesir lebih menurun lagi. Ekspor kita menurun 33 persen, sementara impor kita menurun 67 persen. Ini sedikit penurunan di awal tahun. Kita berharap di pertengahan dan kuartal III dan IV bisa mendongkrak nilai ekspor Indonesia ke Mesir.”
Burman Rahman menyebutkan, nilai ekspor terbesar Indonesia ke Mesir didominasi hasil perkebunan, yakni kopi, minyak kelapa sawit beserta turunannya, ban, dan benang Sedangkan Indonesia membutuhkan fospat dari Mesir untuk bahan baku utama pupuk Selain itu, Indonesia mengimpor alumunium, kurma, dan minyak zaitun Ia menambahkan, meski tujuan minyak kelapa sawit ke Eropa sedang menghadapi sejumlah isu, untuk komoditi ini ke Mesir cendurung stabil, bahkan mengalami kenaikan (RA).