Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi bertemu Menteri Luar Negeri Peru NĂ©stor Francisco Popolizio Bardales di Lima, Rabu (23/5) dan membahas kerja sama bilateral kedua negara. Keterangan pers Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis (24/5) menyebutkan, kunjungan kerja Menlu Retno Marsudi ke Lima, Peru merupakan kunjungan bilateral resmi pertama Menlu RI ke Peru sejak dibukanya hubungan diplomatik kedua negara pada 1975. Dalam pertemuan bilateral tersebut, Menlu RI menyampaikan bahwa Peru merupakan pasar penting bagi Indonesia, dan kerja sama ekonomi kedua negara saat ini belum merefleksikan potensi yang ada.
Peru merupakan mitra dagang ke-4 terbesar bagi Indonesia di kawasan Amerika Selatan. Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Peru pada 2017 mengalami peningkatan sebesar 5,3 persen dari tahun sebelumnya. Untuk meningkatkan kerja sama perdagangan, kedua Menlu sepakat mengenai pentingnya perjanjian perdagangan antara kedua negara.
Menlu RI juga menyampaikan pentingnya bekerja lebih keras untuk meningkatkan interaksi antara pengusaha dan melakukan diversifikasi produk dalam perdagangan kedua negara. Untuk itu, Menlu Retno mengundang pengusaha Peru hadir di Trade Expo Indonesia (TEI) pada Oktober 2018 dan menyampaikan rencana keikutsertaan Indonesia pada acara "Expoalimentaria and Mistura Food Festival" di Peru tahun ini.
Selain kerja sama perdagangan, kedua Menlu juga membahas upaya meningkatkan kerja sama di bidang pertanian, perikanan dan sosial-budaya. Terkait hal itu, Pemerintah Indonesia mengusulkan pembuatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) antara Indonesia dan Peru dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan "Trade in Goods Agreement" (TIGA).
Di luar isu bilateral, kedua Menlu juga bertukar pikiran mengenai berbagai isu kawasan dan global. Beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan Menlu RI dan Menlu Peru, antara lain masalah pengungsi dari Venezeula dan Rakhine State, upaya untuk mengatasi penggunaan senjata kimia, serta isu-isu yang menjadi perhatian di Dewan Keamanan PBB. Selanjutnya, Pemerintah Peru menyampaikan dukungan terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, yang pemilihannya akan dilakukan pada 8 Juni 2018. Demikian IndonesiaKu kali ini.