Yayasan Pendidikan Sukarno (YPS) bersama Universitas Bung Karno (UBK) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di bidang pendidikan dan penelitian dengan Kedutaan Besar Republik Bolivarian Venezuela. Melalui nota kesepahaman tersebut diharapkan Venezuela dan Indonesia mampu memperkuat hubungan di berbagai bidang termasuk di bidang politik, sosial, dan kebijakan luar negeri. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Republik Bolivarian Venezuela Gladys Urbaneja Duran di Kampus Universitas Bung Karno, di Jakarta, Senin, 28 Mei.
" Kami menandatangani dua perjanjian, MoU dengan Universitas Bung Karno, dan Yayasan Universitas Bung Karno ini, untuk memperkuat hubungan kerjasama di bidang pendidikan, tidak hanya kedutaan saya, perwakilan kedutaan saya, tetapi juga dari negara saya. Kami memiliki kemungkinan untuk menghubungkan universitas ini dengan universitas atau lembaga pendidikan di negara saya. Di bidang teknis, masalah sosial, masalah politik, masalah kebijakan luar negeri, saya pikir kita bisa memperkuat hubungan kita.’’ Dubes Duran menjelaskan
Duta Besar Gladys Urbaneja Duran menambahkan, kerja sama ini merupakan bukti eratnya ikatan antara Venezuela dengan Indonesia. Kerjasama ini baru pertama kalinya dilakukan oleh kedua belah pihak. Sebelum penandatanganan nota kesepahaman ini Ketua YPS, Rachmawati Soekarnoputri yang juga anak dari Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno mengirimkan surat ucapan selamat atas terpilihnya kembali Nicolas Maduro sebagai Presiden Republik Bolivarian Venezuela. Surat tersebut secara langsung dititipkan kepada Duta Besar Gladys Urbaneja Duran dan dibacakan di hadapan peserta pertemuan. Selain mengucapkan selamat kepada Maduro yang kembali terpilih sebagai presiden Venezuela, Rachmawati juga mengucapkan selamat kepada seluruh rakyat Venezuela atas apa yang disebutnya sebagai pencapai tertinggi dalam menentukan lanskap sosial dan politik, dan juga masa depan yang lebih baik bagi Venezuela. (Rezha)