Saturday, 02 June 2018 00:00

Bulan Soekarno di Ende Nusa Tenggara Timur

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Kota Ende, di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur-NTT adalah tempat presiden RI pertama Soekarno dibuang oleh pemerintah kolonial Belanda selama empat tahun. Soekarno tiba di Ende pada Februari 1934 dengan kapal Jan van Riebeeck dan meninggalkan kota ini pada Februari 1938 dengan kapal De Klerk milik KPM menuju Surabaya.Flores sendiri merupakan pulau kecil pada periferi Soenda Kecil, yang baru menarik perhatian pemerintah Hindia Belanda pada awal dasawarsa kedua abad 20. Dengan demikian Ende dimaksudkan sebagai tempat yang dapat mengisolasi Soekarno, menjauhkan dia dari kegiatan politiknya, dan dari rekan-rekan seperjuangannya di Pulau Jawa. Kehadirannya di kota kecil ini dan pergaulannya dengan para misionaris Katolik sampai tingkat tertentu telah membawa sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia menjadi bagian sejarah gereja katolik di pulau ini. Sebaliknya, kehadiran seorang tokoh nasional dengan reputasi tak tertandingi pada masa itu telah membawa Ende, Flores, dan sejarah Gereja di pulau ini menjadi bab kecil atau catatan kaki dalam sejarah nasional Indonesia.

Selain alasan sejarah, menurut Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu, tanggal 1 Juni hari lahir Pancasila, tanggal 6 Juni hari lahir Soekarno dan tanggal 21 Juni hari wafatnya Soekarno, juga menjadi alasan dijadikannya bulan Juni sebagai bulan Soekarno. Ia menjelaskan sejumlah kegiatan kolektif antar instansi akan dilaksanakan selama bulan Soekarno di Ende. Mulai dari penanaman pohon, lomba cerdas cermat, sosialisasi upah dan narkotika, lomba tracking hingga pelatihan penggiat anti narkoba.

Selain itu, Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Ende akan menggelar dua kegiatan pada Mei dan Juni 2018. Dua kegiatan tersebut terdiri dari Festival Parade Pesona Kebangsaan dan Bulan Soekarno. Festival Parade Pesona Kebangsaan, digelar pada 20-31 Mei 2018 dan puncaknya pada 1 Juni 2018. Sedangkan Bulan Soekarno mulai digelar 1-21 Juni 2018.

Rangkaian kegiatan Bulan Soekarno di Ende lebih menonjolkan nuansa wisata kebangsaan terutama tentang sejarah kehidupan bapak proklamator Soekarno selama menjalani masa pengasingan di Ende. Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu menjelaskan, Bulan Soekarno yang digelar dari 1-21 Juni 2018 ingin merefleksikan kembali perjalanan Bung Karno sebagai seorang proklamator dan penggali butir-butir Pancasila. Untuk itu, katanya, ditampilkan berupa adegan diorama perjalanan presiden pertama Indonesia itu selama menjalani masa pengasingan di Ende pada tahun 1934-1938.

Semarak Bulan Soekarno diwarnai juga berbagai kegiatan pariwisata yang sudah dimulai 24 Mei seperti pegelaran budaya nusantara antaretnik dan paguyuban dan perlombaan paduan suara antaretnik. Ada pula perlombaan fotografi, expo budaya, perlombaan perahu layar, tracking di Gunung Meja, bersepeda santai mengelilingi Kota Ende dan destinasi wisata di sekitarnya.

Marius menambahkan, festival Bulan Soekarno akan digelar rutin setiap tahun di Ende khususnya pada Bulan Juni sejak kegiatan ini dideklarasikan pada tahun 2016 lalu.

Read 1114 times Last modified on Sunday, 03 June 2018 21:51