(voinews.id)Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menunjuk Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Darussalam Erywan Yusof sebagai utusan khusus (special envoy) untuk membantu penyelesaian krisis Myanmar. Penunjukan Menlu Brunei sebagai utusan khusus telah disepakati dalam pertemuan ke-54 para menlu ASEAN pada Senin. Namun proses pengesahan komunike tersebut memakan waktu hingga dua hari karena terdapat isu yang tertunda, terutama terkait paragraf khusus tentang Myanmar.
Demikian dikatakan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto R Suryodipuro dalam keterangan pers virtual pada Rabu. Menurut Sidharto, utusan khusus akan dapat segera memulai kerjanya dengan alur waktu yang jelas dan diberi akses penuh untuk berdialog dengan semua pihak berkonflik di Myanmar. Utusan khusus juga dijadwalkan untuk memberikan laporan pada pertemuan tingkat menlu ASEAN pada September mendatang. (antara)