Sunday, 10 June 2018 00:00

Ngabuburit Sambil Mengenal Budaya

Written by 
Rate this item
(0 votes)

 

Waktu berbuka adalah saat yang paling dinantikan oleh orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Bagi orang yang sibuk bekerja atau beraktifitas waktu penatian selama berpuasa tidak begitu terasa. Namun sebagian orang ada yang sengaja menunggu datangnya waktu beduk magrib atau waktu berbuka. Istilah Ngabuburit banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia yang kurang lebih berati menunggu waktu berbuka puasa, tepatnya setelah sholat asar. Istilah Ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda, Jawa Barat, berasal dari kata burit yang berati senja, sore atau menjelang magrib.Kegiatan inilah yang dilakukan oleh mahasiswa IPB bersama mahasiswa asing. Kegiatan yang bertajuk “Ngabuburit Bareng Bule 2018”. Acara ini mengundang anak-anak yatim dan duafa dari desa Cikarang Darmaga Bogor, Jawa Barat, di lapangan rektorat IPB, beberapa waktu lalu. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Awardee Lembaga Pengelola Dana Pendidikan IPB dan Yayasan Arrohman ini juga mengundang 12 mahasiswa asing IPB asal Philipina, Jepang, Myanmar, Vietnam, Malaysia, dan Australia. “Ngabuburit Bareng Bule 2018” ini merupakan bagian dari program pendidikan non formal Bahasa Inggris yang rutin dilaksanakan oleh panitia. Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat LPDP IPB, Bukhari mengatakan, bertepatan dengan bulan Ramadhan ini, selain mengajak anak-anak buka bersama, pihaknya juga mempertemukan mereka dengan mahasiswa asing. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan melatih keberanian siswa agar berani berbicara dengan orang asing. Selain itu, kegiatan ini diharapkan menambah wawasan siswa tentang ragam budaya dan seni dari negara lain. Bagi mahasiswa asing, kegiatan ini juga menjadikan mereka lebih mengenal khasanah kebudayaan Indonesia melalui permainan tradisional yang diikutinya bersama anak-anak. Mahasiswa tersebut ikut permainan estafet kelereng dan bola pingpong bersama anak-anak.Sementara itu, Kyokata Ikeda, mahasiswa asal Jepang juga memamerkan seni dan budaya asal negaranya. Dia bahkan ikut berpuasa penuh dari awal bulan Ramadhan. Dia mengatakan, dirinya berpuasa hanya karena ingin mencoba. Menurut Kyokata pandangannya terhadap Islam dan muslim berubah setelah dia belajar di Indonesia. Demikian juga dengan Orlando dan Alana mahasiswa asal Australia.Walaupun banyak muslim di Australia, mereka tidak begitu mengenalnya. Kedua mahasiswa Australia ini lebih banyak mengenal muslim sejak belajar di Indonesia, termasuk mengetahui tentang ibadah puasa.

Read 1084 times Last modified on Sunday, 10 June 2018 22:27