Saturday, 23 June 2018 18:04

Indonesia Ajak Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama Kelautan

Written by 
Rate this item
(1 Vote)

 

Pentingnya sektor kelautan bagi masa depan dan ajakan meningkatkan kerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi dalam kerja sama kelautan ditekankan Indonesia pada Pertemuan ke-22 ASEAN-Republic of Korea (ROK)Dialogue di Seoul, Korea Selatan(21/6/2018).

“Rusaknya lingkungan laut dan over fishing menjadi tantangan utama dalam kelautan dunia yang perlu diatasi melalui kerja sama antar-bangsa. Untuk itu, ASEAN dan Korea Selatan  perlu bekerja sama melalui ASEAN-led mechanisms guna memastikan kerja sama sektor kelautan dapat menjamin keberlanjutan dan masa depan yang lebih baik," ujar Jose Tavares, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Ketua Delegasi RI/Ketua SOM ASEAN-Indonesia pada pertemuan tersebut.

Dalam kesempatan ini, Tavares juga menyampaikan komitmen dan kepemimpinan Indonesia di bidang kelautan, salah satunya melalui usulan EAS Leaders' Statement on Regional Plan of Action on Combating Marine Plastic Debris sebagai salah satu dokumen para Pemimpin Negara Peserta East Asia Summit (EAS), November 2018.

Pertemuan juga menyambut baik inisiatif New Southern Policy yang dikembangkan oleh Pemerintah ROK sebagai komitmen peningkatan kerja sama dengan ASEAN dan negara anggotanya. Kebijakan ini akan berporos pada tiga isu utama: people (manusia), prosperity (kesejahteraan), dan peace (perdamaian). Peningkatan hubungan ekonomi dan budaya, serta semakin terikatnya stabilitas di Asia Tenggara dan Asia Timur menjadi alasan pembentukan kebijakan yang digagas langsung oleh Presiden Moon Jae-in.

Pertemuan mencatat informasi Korea Selatan atas perkembangan di Semenanjung Korea. KTT Inter-Korea yang dilaksanakan April dan Mei 2018, serta KTT Amerika Serikat – Korea Utara (DPRK) pada Juni 2018 menghasilkan komitmen tertinggi untuk perdamaian dan denuklirisasi Semenanjung Korea. Komitmen seperti ini belum pernah didapat sebelumnya. Untuk itu, Korea Selatan meminta ASEAN memberikan waktu agar proses damai dapat terus berjalan, termasuk dengan memberi kesempatan DPRK untuk menyelesaikan tantangan politik dalam negeri.

Korea Selatan juga berharap ASEAN dapat terus memainkan peran penting dalam proses perdamaian di Semenanjung Korea, salah satunya dengan tetap memberi sambutan positif atas perkembangan proses damai dan jika saatnya tiba, ASEAN dapat memberikan sumbangsih dalam proses transisi di DPRK, mengingat kapasitas ASEAN dalam perdamaian dan transformasi politik yang damai.

Indonesia menyambut baik antusiasme warga Korea Selatan dalam mengunjungi dan melaksanakan aktivitas budaya di ASEAN Culture House (ACH) yang telah diresmikan pada September 2017. Indonesia bangga karena ACH yang dilengkapi berbagai fasilitas memberikan tempat bagi Kedutaan negara anggota ASEAN di Korea Selatan dan perwakilan budaya ASEAN untuk menampilkan kebudayaan ASEAN. Indonesia juga menyampaikan komitmen ASEAN untuk ikut memelihara dan mengembangkan koleksi ACH ke depan.

Pertemuan ke-22 ASEAN-ROK Dialogue dipimpin bersama oleh H.E. Kan Pharidh, Ketua SOM ASEAN-Kamboja/Under-Secretary of State, Kemlu Kamboja, dan H.E. Yoon Soon-gu, Ketua SOM ROK/Deputy Minister for Political Affairs. Pertemuan juga telah mengkaji implementasi kerja sama kemitraan ASEAN-ROK di berbagai bidang serta membahas isu yang menjadi kepentingan bersama, antara lain; Arah ke Depan Kerja Sama Kemitraan ASEAN-ROK, rencana penyelenggaraan KTT Peringatan 30 tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-ROK, Arsitektur Kawasan, Situasi Ekonomi dan Keuangan Global, Perkembangan di Semenanjung Korea, serta Isu Keamanan Non-Tradisional.

Kerja sama ASEAN-ROK telah berjalan dengan baik selama hampir 30 tahun sejak 1989. Kemitraan ASEAN-ROK semakin diperkuat dengan peningkatan level kerja sama kemitraan dari comprehensive menjadi strategic partnership pada 2010 dalam kerja sama yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Guna meningkatkan kerja sama yang lebih konkret dan bermanfaat, Konferensi Tingkat Kepala Negara (KTT) ke-17 ASEAN-ROK di Kuala Lumpur, tanggal 22 November 2015, telah mengesahkan ASEAN-ROK Plan of Action to Implement the Joint Declaration on Strategic Partnership for Peace and Prosperity periode 2016-2020. (Kemlu)

Read 743 times Last modified on Saturday, 23 June 2018 18:08