(Voinews) Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hilirisasi sawit sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah ekspor mengingat komoditas ini menjadi andalan ekspor Indonesia. Hal itu dikatakan Sri Mulyani dalam 17th Indonesian Palm Oil Conference and 2022 Price Outlook di Jakarta, Rabu. Ia menilai komoditas sawit memiliki potensi yang sangat besar sebagai bahan baku industri dan diolah untuk menjadi produk-produk industri. Hanya saja, hilirisasi produk kelapa sawit Indonesia belum berkembang. Karena itu, Presiden Joko Widodo meminta agar pemerintah fokus terhadap sektor ini dengan mengembangkan nilai tambah dari produk kelapa sawit melalui hilirisasi. Selain meningkatkan pendapatan negara, menurut Menkeu, hilirisasi meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan pelaku sektor perkebunan kelapa sawit lain.Ia mengatakan, Sawit mempunyai peran penting tidak hanya bagi perekonomian, tapi juga pada kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan catatannya, jumlah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam sektor perkebunan ini sebagai petani sebanyak 4,2 juta orang. Sebanyak 12 juta tenaga kerja,juga terlibat secara tidak langsung dengan produk kelapa sawit. ANTARA.