Sunday, 21 January 2018 07:29

Indonesia Percaya Diri Untuk Posisi Di Dewan Keamanan PBB.

Written by 
Rate this item
(0 votes)

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat mengatakan sudah banyak negara yang menyatakan mendukung pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2019-2020. Indonesia bersaing dengan Maladewa untuk memperebutkan kursi perwakilan di DK PBB dari kawasan Asia Pasifik. Dewan Keamanan PBB beranggotakan 15 negara. Lima di antaranya adalah anggota tetap, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Rusia, China dan Perancis. Sementara 10 anggota tidak tetap dipilih untuk setiap periode dua tahun. Pemilihan anggota tidak tetap DK PBB akan berlangsung pada Juni 2018. Indonesia harus mendapatkan dukungan 129 negara sebagai ambang batas terpilih. Indonesia sudah pernah tiga kali menjadi anggota tidak tetap DK PBB, yaitu periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008. Pemerintah RI telah meluncurkan kampanye pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 2019-2020 dalam Sidang Majelis Umum PBB 2016.

Forum Indonesia Afrika digelar April 2018.

Pemerintah Indonesia  akan menggelar Forum Indonesia Afrika yang akan diselenggarakan pada 10 dan 11 April di Bali.  Direktur Kawasan Afrika Kementerian Luar Negeri, Daniel Simanjuntak, mengatakan, dalam pernyataan tahunan Menteri Luar Negeri pada 2017 lalu, Menteri Retno Marsudi menyampaikan beberapa strategi diplomasi Indonesia ke Afrika,  salah satunya Forum Indonesia Afrika. Di tahun yang sama, di sela-sela pertemuan G 20, Presiden Joko Widodo menyampaikan,  Indonesia akan melaksanakan Forum Indonesia Afrika. Dalam Press Briefing yang digelar Jumat, 19 Januari, Daniel Simanjuntak menyebutkan,  forum ini adalah forum yang bersejarah, karena untuk pertama kalinya pemerintah secara lebih konkrit berupaya untuk mengeksplorasi  dan menjajaki kerja sama ekonomi dengan Negara-negara Afrika. Tujuan utama dari forum ini adalah untuk melihat dan membahas peningkatan kerja sama. Selain itu, diharapkan, dari forum ini terdapat beberapa perjanjian bisnis oleh Badan Usaha Milik Negara maupun swasta.

“Sekarang dalam persiapan Indonesia Afrika Forum tersebut, pemerintah bekerja sama dengan swasta terutama dengan KADIN dan BUMN. Kita mencoba menjajaki hal-hal apa yang bisa menjadi achievement dalam Indonesia Afrika Forum tersebut “

Daniel Simanjuntak lebih lanjut menjelaskan, sejak Indonesia menginisiasi Konferensi Asia Afrika, Indonesia berupaya untuk melakukan kerja sama yang lebih konkrit di bidang ekonomi yang menguntungkan Indonesia maupun Afrika. Dalam kesempatan yang sama, Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir menjelaskan, forum ini menjadi salah satu fokus dari diplomasi Indonesia tahun ini dan fokus kerja diplomasi Kementerian luar negeri tahun ini.

Dua WNI Yang Lama Disandera Abu Sayyaf Bebas.

Dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang telah lama disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Sulu, Filipina Selatan, akhirnya bebas pada Jumat (19/1). Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui akun resmi Twitter-nya, Sabtu. Disebutkan, Dua WNI telah bebas dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Sulu, Filipina Selatan, Jumat, 19 Januari 2018 sekitar pukul 19.30 waktu setempat. Kedua WNI yang menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf itu bernama La Utu bin Raali dan La Hadi bin La Adi yang merupakan nelayan Indonesia asal Wakatobi. Kedua WNI tersebut sebelumnya diculik oleh kelompok Abu Sayyaf dari dua kapal ikan yang berbeda pada 5 November 2016 di perairan Kertam, Sabah, Malaysia. Wakil Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila telah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk proses pemulangan kedua WNI tersebut.

Read 1311 times Last modified on Sunday, 21 January 2018 08:03