Thursday, 05 July 2018 08:51

Anwar Ibrahim Ingin Indonesia dan Malaysia Tingkatkan Kerjasama

Written by 
Rate this item
(0 votes)
Foto : VOI Foto : VOI

 

Politisi Malaysia yang juga mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim menyampaikan pandangannya soal relasi bisnis antara Indonesia dan Malaysia. Hal itu disampaikan Anwar Ibrahim saat menjadi pembicara dalam forum kepemimpinan yang diselenggarakan Executive Center for Global Leadership (ECGL) di Jakarta pada Rabu, 4 Juli.  Pada kesempatan tersebut, Anwar Ibrahim lebih dominan membicarakan kepemimpinan politik, namun Anwar Ibrahim juga membahas beberapa masalah ekonomi Indonesia dan Malaysia. Ia mengatakan kerja sama antara dua negara dapat diperkuat, asalkan dua pemerintah negara bisa satu pikiran, terutama dari segi kepemimpinan.

“Jika para pemimpin kedua negara memberikan arahan yang jelas dan memastikan kerjasama ditingkatkan maka dengan demikian para menteri akan mengikuti dan para  pebisnis juga akan mengikuti. Misalnya, Pertamina dan Petronas atau BUMN dengan Kerangka Kerja Ekonomi PMB yang ada di Malaysia. Jadi, ini antar pemerintah. Tapi dari sudut pandang bisnis,  akan diberikan dukungan yang kuat sehingga kemudian ini berlaku.”

Anwar Ibrahim  lebih lanjut mengatakan selama ini hubungan antara Indonesia dan Malaysia sudah berjalan dengan baik. Hubungan kedua negara terus menunjukkan nilai positif. Kedua negara juga masih saling memberikan dukungan satu sama lain demi kemajuan bersama. Kesamaan kultur yang ada diantara kedua negara juga menjadi salah satu potensi yang dapat dikembangkan oleh kedua negara di masa yang akan datang. Salah satu potensi tersebut diantaranya adalah kerja sama atas industri halal antara dua negara. Kunjungan Anwar Ibrahim ke Indonesia kali  ini merupakan kunjungan keduanya ke Indonesia usai bebas dari penjara pada 16 Mei lalu. Anwar Ibrahim sendiri mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Sungai Buloh, Malaysia, sejak Februari 2015 pada masa pemerintahan PM Najib Razak. Usai menerima vonis 5 tahun penjara atas kasus sodomi terhadap mantan asisten pribadinya yang dinilai sarat kontroversi. Kasus tersebut dianggap sebagai salah satu bentuk serangan politik kepada Anwar Ibrahim. (Rezha)

Read 564 times Last modified on Thursday, 05 July 2018 11:44