Thursday, 05 July 2018 08:58

Kunjungi Indonesia, Anwar Ibrahim Jadi Pembicara di Forum Kepemimpinan ECGL

Written by 
Rate this item
(1 Vote)
Foto : VOI Foto : VOI

 

Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim yang juga pemimpin koalisi pemerintahan Malaysia, Pakatan Harapan kembali mengunjungi Indonesia. Pada kunjungan kali ini, Anwar diundang untuk menghadiri acara Executive Center for Global Leadership (ECGL) di Jakarta pada Rabu, 4 Juli sebagai pembicara kunci tentang kepemimpinan politik. Pada kesempatan tersebut ia sempat menyinggung kunjungan kenegaraan pertama PM Malaysia Mahathir Mohamad ke Indonesia beberapa waktu lalu. Menurutnya kunjungan tersebut semakin memperkuat hubungan antara kedua negara dan memberikan dampak positif bagi kerjasama di berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi yang menjadi fokus utama PM Mahathir.

Ini Doktor Mahathir datang ke Jakarta dan fokusnya diantaranya antara lain adalah mengikat kerjasama ekonomi diantara Malaysia – Indonesia. Investasi, ekspor-impor. Saya kembangkan juga unsur budaya, pendidikan, peranakan ini memberikan manfaat, menguntungkan kedua pihak. Dan semangat persahabatan yang Mahathir tunjukkan dalam kunjungan yang lalu, yang baru minggu lalu. Dan beberapa pidato beliau dan ketetapan bersama dengan Presiden Jokowi bagi saya memberikan kembangan yang agak positif, lebih kuat.”

Sebelum menjadi pembicara di forum kepemimpinan ECGL, Anwar Ibrahim terlebih dahulu melakukan pertemuan khusus dengan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-5 Megawati Soekarno Putri. Ia juga bertemu sejumlah  pengusaha dari Serantau Business Council dan tokoh politik Indonesia.  Anwar Ibrahim saat ini diproyeksikan untuk menjadi Perdana Menteri Malaysia kedelapan pada tahun 2020 menggantikan PM Mahathir yang saat ini sudah berusia 92 tahun. PM Mahathir telah berjanji akan memberikan ruang sepenuhnya kepada Anwar Ibrahim demi melanjutkan agenda reformasi, hukum, dan ekonomi di Malaysia.  Anwar Ibrahim dan PM Mahathir pada masa lalu sempat mengalami perselisihan selama kurang lebih dua dekade. Namun, menurut Anwar dirinya telah berdamai dan memaafkan segala kesalahan PM Mahathir. (Rezha)

Read 577 times Last modified on Thursday, 05 July 2018 12:21