Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) menyatakan, ekspor tuna dari Provinsi Gorontalo ke sejumlah negara pada paruh pertama tahun ini mencapai 11,9 ton.Kepala SKIPM Gorontalo, Hamzah di Gorontalo, Sabtu, mengatakan jumlah tersebut semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.Dikatakan, pihaknya mendata pada bulan Januari ekspor tuna sebanyak 2,5 ton, Februari, 1,5 ton, Maret 2,1 ton, April 2 ton, Mei 2,4 ton dan Juni 1,3 ton.Ia mengatakan, saat ini di Provinsi Gorontalo baru lima unit pengolahan ikan (UPI) yang bisa melakukan ekspor karena sudah memiliki sertifikat.
Untuk ekspor hasil perikanan, setiap UPI harus memiliki sertifikat Hazard Analysis & Critical Control Point (HACCP).Ia mengatakan stasiun karantina selalu melakukan monitor atau pemantauan terkait dengan perizinan, karena ekspor merupakan hal yang berbeda dengan domestik.Ia menambahkan, sebelum dikirimkan atau diberikan izin pihaknya melakukan monitor setiap bulannya, artinya ada inspeksi ke tempat pengolahannya dan harus pemeriksaan dimana tempat pemrosesannya dilakukan. antara