Tuesday, 08 March 2022 09:54

Presiden Ceko akan beri kehormatan negara untuk presiden Ukraina

Written by 
Rate this item
(1 Vote)


(Voinews.id)Presiden Ceko Milos Zeman, yang telah lama bersimpati kepada Moskow, mengatakan pada Senin (7/3) pihaknya akan menganugerahkan kehormatan negara tertinggi kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy atas keberanian dan keteguhannya dalam menghadapi invasi Rusia.

Zeman telah mendukung hubungan yang lebih dekat dengan Rusia sejak ia menjabat pada 2013, tapi menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "orang gila" pada awal invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Rusia telah menghadapi sanksi keras dari negara-negara Barat sebagai pembalasan atas invasinya, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata Ukraina.

Pada Senin, pada upacara penghargaan negara yang tertunda --terganggu dalam dua tahun terakhir oleh pandemi COVID-- Zeman menunjukkan dukungan untuk Ukraina dan rakyat negara itu saat "perang berkecamuk". 

Dia menyebut perang itu dipicu oleh agresi Rusia.

Dia mengatakan anugerah kehormatan tertinggi Ceko untuk Zelenskiy itu diberikan berdasarkan usul seorang anggota parlemen.

"Dan saya memutuskan untuk mengikuti usulan ini," kata Zeman.

"Ini karena presiden Ukraina telah menunjukkan keteguhan dan keberanian, dan meskipun Amerika Serikat menawarinya evakuasi, dia tetap tinggal di ibu kota negaranya, dari tempat dia memimpin pertahanannya."

Kantor berita CTK mengutip juru bicara Zeman yang mengatakan Zelenskiy dapat diberi anugerah itu pada akhir Oktober, ketika upacara penghargaan biasanya berlangsung.

Zeman telah menghadapi kritik karena mendorong hubungan yang lebih dekat dengan Rusia atau China saat menjabat.

Namun, hubungan Ceko dengan Moskow memburuk dalam pertikaian soal spionase tahun lalu sementara beberapa rencana investasi besar Zeman dengan Beijing gagal terwujud di Republik Ceko.

CTK melaporkan bahwa beberapa tamu yang diundang ke upacara Senin menolak untuk datang karena opini Zeman sebelumnya yang pro Rusia.

Sumber: Reuters

Read 341 times