(voinews.id)Presiden Turki dan Prancis membahas keputusan yang diambil untuk memfasilitasi ekspor gandum Ukraina dalam pembicaraan empat-arah yang diadakan di Istanbul, menurut keterangan Direktorat Komunikasi Turki.
Dalam panggilan telepon, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada sejawatnya dari Prancis Emmanuel Macron bahwa selama pertemuan di Istanbul disepakati proses mengenai ekspor gandum Ukraina akan diatur dari pusat koordinasi yang akan dibangun di Istanbul dan dioperasikan oleh pejabat dari Turki, Rusia, Ukraina dan PBB, ujar Direktorat Komunikasi Turki dalam sebuah pernyataan.
Presiden Turki mengatakan bahwa penerapan awal rencana ini akan memberikan bantuan besar dalam konteks ketahanan pangan secara global, tambah pernyataan itu mengutip Kantor Berita Anadolu.
Rabu lalu, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan bahwa pertemuan antara pejabat Turki, Ukraina, Rusia dan PBB sepakat untuk membangun pusat koordinasi di Istanbul untuk menfasilitasi ekspor gandum Ukraina.
Akar mengatakan pejabat Ukraina dan Rusia akan kembali bertemu di Turki pekan depan untuk meninjau rincian dan menandatangani dokumen untuk meresmikan kesepakatan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenszkyy juga memastikan ada kemajuan dalam masalah ini dan berterima kasih kepada PBB dan Turki atas usaha mereka.
Selain membahas ekspor gandum Ukraina, Erdogan dan Macron juga membahas hubungan bilateral dan masalah regional, kata Direktorat Komunikasi Turki.
Erdogan juga mengatakan harapan Turki mengenai sistem pertahanan udara jarak-jauh SAMP/T adalah untuk “memastikan peluncuran proyek penyediaan dan membangun sistem bersama yang mencakup kerja sama maksimum dalam kerangka prinsip ‘transparansi utuh’.
Awal tahun ini, produksi bersama rudal Eropa oleh Turki dibahas ketika Erdogan bertemu dengan pemimpin Italia dan Prancis di Brussels awal pekan ini, menurut menlu Turki.
Selam pertemuan NATO di Brussels yang membahas perang Ukraina, presiden Turki bertemu dengan sejawatnya dari Prancis Macron dan Perdana Menteri Italia Mario Draghi “dan membahas sistem pertahanan dan Eurosam SAMP/T, ujar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada Hadley Gamble dari CNBC di Forum Doha, Sabtu lalu.
Melalui konferensi pers awal bulan ini bersama Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Erdogan mengatakan Turki dan Italia bersedia menandatangani kesepakatan secepat mungkin mengenai proyek sistem pertahanan udara SAMP/antara