Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto mengatakan, pasar semen domestik mengalami kelebihan pasokan. Kementerian Perindustrian memperkirakan kapasitas produksi industri semen di dalam negeri mencapai 100 juta ton, sementara konsumsinya sekitar 60 hingga 68 juta ton.
Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (22/7) mengatakan, pemerintah terus mendorong peningkatan konsumsi semen di pasar domestik melalui beberapa peluang proyek yang sedang berjalan, terutama yang dicanangkan oleh pemerintah. Misalnya, program pembangunan sektor infrastruktur, properti, dan manufaktur. Untuk itu, Kementerian Perindustrian berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan instansi lainnya, sehingga konsumsi industri semen nasional dapat ditingkatkan.
Langkah lainnya, Kementerian Perindustrian mengarahkan kepada industri-industri di dalam negeri yang menggunakan bahan baku clinker, diharapkan dapat menyerap dari produksi lokal. Upaya ini guna mengurangi impor produk serupa. Menteri Airlangga menambahkan, mekanisme yang dapat dilakukan selanjutnya adalah dengan bea masuk anti dumping, apabila pemerintah melihat ada impor yang meningkat dan harga lebih murah dari domestik.
Ia menegaskan, kebijakan-kebijakan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif, sehingga industri semen nasional dapat tumbuh dan berkembang. Kementerian Perindustrian juga mendorong diversifikasi produk barang-barang dari semen serta penerapan Standar Nasional Indonesia semen secara wajib.
Selain itu, pihaknya juga akan mendorong industri semen di dalam negeri untuk mengambil peluang pasar ekspor, meskipun keuntungan ekspor akan lebih rendah. Menteri Airlangga mengatakan hal itu mengingat sekarang Vietnam juga kelebihan produksi semen. Indonesia sendiri memiliki pabrik semen di Vietnam.
Sementara itu Kementerian Perindustrian mengingatkan pelaku industri semen di dalam negeri untuk terus membangun ekosistem inovasi. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat, baik di tingkat regional maupun internasional. Inovasi tersebut bisa menjadi keuntungan bagi perusahaan karena lebih efisien, terutama dalam mengatasi kelebihan kapasitas produksi semen nasional.
Menurut Menteri Airlangga, pembangunan industri strategis seperti pabrik semen perlu dijaga keberlanjutannya, karena membawa efek berganda bagi perekonomian daerah dan nasional, antara lain penyerapan tenaga kerja dan penumbuhan industri kecil berbasis semen yang bisa dikembangkan.