(voinews.id)Menteri Iklim, Energi dan Utilitas Publik Denmark Dan Jannik Jørgensen mengapresiasi langkah Pemerintah Indonesia yang ingin mengurangi penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara.
“Saya memuji langkah Pemerintah Indonesia yang ingin mengurangi penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara,” ujar Dan Jannik Jorgensen dalam Tri Hita Karana Forum Climate “Membuat Sejarah untuk Aksi Iklim” secara virtual yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Denmark dan Indonesia memiliki kerja sama di bidang energi baru terbarukan, terutama dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB).
“Kita bangga dapat bermitra dengan Indonesia di energi baru terbarukan terutama dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga angin dalam jangka panjang,” kata Jorgensen.
Ia mengatakan Denmark siap membantu Indonesia yang saat ini berusaha untuk melakukan transisi energi dan pembangkit listrik tenaga batu bara sangat memberikan dampak yang signifikan terhadap lautan Penghentian penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dapat melindungi habitat dan ekosistem laut dari degradasi.
Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara sebagai kontributor signifikan yang bertanggung jawab atas kerusakan ekosistem laut. Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara melepas polutan udara yang mematikan dan kemudian masuk ke lautan, kata Jorgensen.
Konferensi Perubahan Iklim Ke-26 PBB (COP-26) di Glasgow, Skotlandia, pada 2021, sebelumnya menghasilkan kesepakatan terkait penghentian pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Kesepakatan tersebut mengikat 190 negara untuk berhenti menggunakan bahan bakar batu bara.
Indonesia berencana menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap hingga 2040 dan negara-negara kaya berjanji menghapus pembangkit listrik berbahan bakar batu bara secara bertahap hingga 2030. Sedangkan negara-negara berkembang menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap hingga 2040.
antara